TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim mengatakan rencana Pemerintah Pusat menghapus minyak goreng curah dan menggantinya menjadi minyak goreng kemasan, tentunya akan berdampak pada UMKM.
Pasalnya, perubahan tersebut pasti akan menciptakan perubahan harga yang akan mempengaruhi keberadaan UMKM.
“Kalau sampai rencana tersebut terealisasi, pasti akan berdampak pada pengusaha UMKM kita. Kecuali harga minyak goreng kemasan sederhana tersebut tidak berubah seperti harga minyak goreng curah,” ujar Salim, Jumat (17/6/22).
Dikatakan Salim, harga bahan baku Crude Palm Oil (CPO) yang saat ini cukup mahal, kemudian ditambah ongkos produksi dan biaya pengemasan, dipastikan harga minyak goreng yang nantinya beredar di masyarakat pasti akan lebih tinggi dari pada minyak goreng curah pada umumnya.
“Biaya produksi sudah mahal, ditambah biaya pengemasan. Pasti harga akan berubah. Siapa yang kena dampaknya? Jelas masyarakat dan pengusaha UMKM,” katanya.
Bukan tanpa alasan, dampak akan dirasakan pelaku UMKM sebab penggunaan minyak goreng curah terbanyak memang dari kalangan pelaku UMKM, sebab minyak goreng curah harganya lebih miring.
Hal itu juga akan dirasakan oleh masyarakat dengan ekonomi lemah. Sehingga Salim berharap penghapusan minyak goreng curah ini hanya sebatas wacana saja.
“Kalau sampai harganya naik, kasihan masyarakat yang tidak mampu. Dan kalau nanti benar dihapuskan, semoga harga dari minyak goreng kemasan sederhana tidak jauh-jauh dari harga minyak goreng curah. Jangan sampai menambah beban masyarakat,” pungkasnya. (yud/mrt)
Kerjasama Telkomsel, Pemkab Berau Tingkatkan Sektor Pendidikan Melalui Digitalisasi Layanaan Pendidikan
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dengan PT Telkomsel melakukan Mou dalam rangka solusi Digitalisasi Layanan Pendidikan...