TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Anggota Komisi I DPRD Berau, Falentinus Keo Meo, turut angkat bicara terkait Pasar Tradisional Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah, yang tidak difungsikan. Pasalnya bangunan pasar tradisional tersebut telah menelan anggaran hingga miliaran rupiah.
Falen menyebut kehadiran pasar tradisional di kampung sangat dibutuhkan karena termasuk salah satu cara untuk menggairahkan pertumbuhan perekonomian masyarakat kampung.
“Menurut saya kenapa ini sampai tidak difungsikan dengan baik, salah satunya karena perencanaan awal yang kurang matang, tidak memperhitungkan akses jalan masuk ke pasar, yang mana saat ini masih menumpang di jalan logging perusahaan yang masih aktif. Sehingga membahayakan warga maupun pengguna jalan menuju atau pulang dari pasar,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk letak maupun lokasi pasar tersebut terkesan sulit diakses karena berada di belakang pemukiman warga sehingga mengurangi niat para pedagang maupun pembeli untuk beraktivitas di sana.
“Ya memang untuk mengaktifkan kembali caranya adalah harus membuat akses jalan baru dan perlu ada pembenahan atau perbaikan kembali bangunan atau sarana prasarana di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Politisi Partai Demokrat itu sempat mendengar kabar bahwa pasar tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah Kampung Gunung Sari.
Terkait itu Falen turut mendukung langkah tersebut, sehingga bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Kampung (PAK).
“Tapi catatannya sebelum diserahkan pengelolaannya ke kampung Pemkab harus melakukan hal-hal yang saya sarankan di atas dan juga harus ada pelatihan dan pendampingan kepada aparatur kampung terkait pengelolaan pasar yang baik,” pungkasnya. (rzl/mrt)
Curi TBS Sawit, 2 Pria Ini Ditangkap Personel Polsek Kelay Berau
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Personel Polsek Kelay, Kabupaten Berau berhasil meringkus dua orang terduga pelaku pencurian tanda buah segar (TBS)...