TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Kapten Novyanto Widadi, akan melakukan kunjungan ke Kepulauan Derawan dan Biduk-biduk.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari wacana pembangunan waterbase atau tempat mendarat pesawat amfibi (Seaplane).
Dalam kunjungan tersebut rencananya akan dilakukan analisis faktor-faktor pendukung serta potensi calon spot waterbase Seaplane.
Dikatakan Novyanto, salah satu kriteria yang cocok menjadi waterbase yang paling utama adalah aman dan menjamin keselamatan. Selain itu, arah angin, ketinggian ombak, serta lingkungan perairan yang bebas karang dan bersih dari sampah, juga menjadi faktor penting.
“Perlu dipertimbangkan juga pasang surut air. Begitu air surut diusahakan tidak terlalu dekat dengan karang. Selain dapat menimbulkan kerusakan pesawat, juga dapat menimbulkan kerusakan karang itu sendiri,” ujarnya, Jumat (20/5/22).
Lanjutnya, selain faktor-faktor tersebut, calon spot waterbase juga harus jauh dari aktivitas masyarakat, seperti nelayan, baik tradisional maupun nelayan modern.
“Jarak aman minimal satu kilometer persegi. Kami juga akan pasang pelampung penanda yang menjadi batas yang akan digunakan sebagai tempat mendarat dan take off,” jelasnya.
Novyanto juga menyebut, terealisasinya waterbase Seaplane tidak akan terjadi tanpa kerjasama antar semua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani menuturkan, pihaknya menyambut baik dengan rencana dari Kemenhub tersebut.
Pasalnya moda transportasi tersebut selain dapat mendukung peningkatan kunjungan pariwisata, juga bisa menjadi alternatif yang memudahkan apabila ada kejadian atau bencana alam yang membutuhkan moda transportasi yang cepat dan mudah.
“Selain mendukung transportasi menuju destinasi wisata kita, pesawat amfibi ini bisa difungsikan jika terjadi sesuatu yang bersifat darurat dan harus cepat ditangani,” bebernya.
Dirinya menjelaskan, ada beberapa titik yang bisa menjadi alternatif tempat landing dan takeoff pesawat amfibi. Seperti di Pulau Maratua, tepatnya di Kampung Bohe Silian dan Teluk Alulu.
“Di sana ombaknya tidak terlalu tinggi dan tentu aman untuk digunakan. Namun, di Kepulauan Derawan sisi utara dan selatan juga berpotensi. Juga di Biduk-biduk, tepatnya di Teluk Sulaiman potensiya lebih memungkinkan lagi,” paparnya.
Untuk anggaran pembangunan waterbase Seaplane tersebut, dikatakan Masrani, merupakan kewenangan dari Kemenhub untuk memperhitungkannya.
“Kemenhub, Kementrian Pariwisata dan Badan Perencanaan Daerah, yang akan memberikan dukungan nantinya. Dukungan ini diberikan karena Berau dinilai sebagai penyangga IKN disektor pariwisata dan menjadi andalan pariwisata di Kaltim. Selain itu, Berau masuk menjadi kawasan strategis pariwisata nasional. Sudah masuk juga 10 prioritas baru pariwisata. Insyaallah kita juga akan masuk dalam kawasan ekonomi khusus (KEK),” tambanya.
Rencana tersebut diakuinya sangat mengundang antusias masyarakat. Sebab menurutnya, hal tersebut dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat, baik Kepulauan Derawan hingga Pesisir Selatan.
“Pastinya perekonomian masyarakat akan lebih terbantu bila rencana ini dapat terealisasi,” tandasnya. (yud/mrt)