TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Wakil Bupati Berau, Gamalis memimpin rapat aksi 1 (Analisis Situasi) dalam hal percepatan penurunan kasus stunting di Bumi Batiwakkal. Rapat tersebut digelar di ruang rapat Bapelitbang. Menurut Gamalis, pihaknya sepakat terdapat 16 lokasi khusus (Lokus) stunting di Berau, yang seharusnya bisa ditekan angka stunting. Mengingat Berau sendiri termasuk kabupaten yang kaya akan sumber daya alamnya.
“Target tentu ada, bagaimana kasus stunting di Berau tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Lanjutnya, dari 16 lokus ini, 10 masuk dalam program APBN yaitu Tanjung Batu, Labanan Jaya, Gunung Tabur, Sambaliung, Maluang, Kasai, Suaran, Sukan Tengah, Karang Ambun dan Tumbit Dayak. Sementara enam lainnya dianggarkan melalui APBD yaitu Talisayan, Kampung Bugis, Bebanir Bangun, Melati Jaya, Bohesilian dan Tumbit Melayu.
“Iya benar, ada 10 lokasi yang masuk dalam program APBN,” ucapnya.
Penetapan ini berdasarkan kasus dan potensi stunting yang terjadi serta indikator lainnya. Sehingga Pemkab Berau mengambil langkah untuk melakukan pencegahan dan penanganan di masing-masing lokus.
Menurutnya, berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, angka stunting di Berau pada semester satu mencapai 18,80 persen dari 4.366 balita yang diperiksa, pada tahun lalu, sedangkan untuk tahun ini, angka mencapai 19,5 persen.
“Aktifkan lagi posyandu, beri pemahaman kepada ibu hamil untuk menjaga nutrisi mereka dan si bayi dalam kandungan,” tegasnya.
Gamalis meminta pihak Dinkes juga terus melakukan sosialisasi terhadap kader posyandu dan juga masyarakat, khususnya, bagi para Wanita yang usia di bawah 25 tahun dan di atas 35 tahun, karena menjadi sangat rentan anak mengalami stunting.
“Rentan, setiap tahun kita naik kasus stunting,” ungkapnya.
Dikatakannya, pada tahun 2019 kasus stunting di Berau yakni 13,90 persen atau 1.487 dari 10.701 balita diperiksa. Dan pada tahun 2020 yakni 18,06 persen dari 10.735 balita. Pada tahun 2022 ini, dikatakan Gamalis, Berau masuk dalam lokus bersama dengan Penajam Paser Utara (PPU), Mahakam Ulu, dan Bontang.
Wabup Gamalis menyampaikan, Pemkab Berau memberikan perhatian serius dalam mengurangi kasus stunting ini. Melalui lokus yang telah ditetapkan diharapkan bisa menurunkan kasus stunting di Bumi Batiwakkal.
“Ini menjadi tugas kita bersama. Kolaborasi antara OPD dan pihak lainnya untuk bekerja sama dalam menurunkan kasus ini,” tandasnya. (Yud/Ded)