TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau programkan Beasiswa Berau Cerdas Tahun 2022 dengan total anggaran Sebesar Rp 6 Miliar. Untuk tahun ini mengalami kenaikan besaran berasiswa yang akan diberikan untuk setiap jenjang pendidikan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Berau, Sapri menuturkan, Beasiswa Berau cerdas terebut diperuntukan bagi putra dan putri daerah yang menjalani pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dan Kuliah, baik itu tingkatan D2, D3 maupun S1.
“Tahun ini beasiswa buka kembali,” ucap Sapri, Kamis (31/3/22).
Lanjutnya, Beasiswa Berau Cerdas dibagi menjadi dua kategori. Yaitu Beasiswa tidak mampu dan Beasiswa berprestasi. Adapun tujuan dari pemberian beasiswa adalah untuk membantu putra dan putri daerah yang kurang mampu dan berprestasi agar mereka bisa terus melanjutkan pendidikan mereka.
“Prioritas utama kami adalah yang tidak mampu. Setelah semua terdata maka kami akan pilih lagi yang berprestasi,” bebernya.
Dikatakannya, terdapat perbedaan besaran beasiswa yang diterima oleh pelajar dan mahasiswa. Ditambah ada kenaikan besaran dana yang diterima bagi masing-masing jenjang. Ia menjelaskan, terdapat 875 kuota untuk tingkat SMA, dengan beasiswa setiap orang naik, dari awalnya Rp 2 Juta naik menjadi Rp 3 Juta. Begitu pula dengan tingatan yang kuliah terdapat 1.000 kuota dengan besaran beasiswa yang awalnya Rp 3 Juta naik menjadi Rp 4 Juta.
“Dari dua tingakatan tersebut, naik masing-masing satu juta ketimbang tahun lalu,” bebernya.
Untuk pendaftarannya sendiri, Sapri mengakui semuanya dilakukan secara online dan tidak lagi menerima berkas fisik seperti dulu dikarenakan pandemic saat ini. Para pelajar dan mahasiwa bisa langsung mendaftar melalui website http://beasiswa.beraukab.go.id/ yang sudah dibuka sejak Tanggal 21 Maret kemarin dengan batas akhir pendaftaran pada Tanggal 31 Mei nanti.
“Pencairannya sendiri bisa di bulan Juni atau Juli. Sebab kami perlu melakukan verivikasi berkas dulu,” jelasnya.
Nantinya, beasiswa akan langsung di transfer ke rekening masing-masing penerima beasiswa. Berdasarkan data per 31 Maret ada 74 mahasiswa yang sudah mendaftar. Sedangkan, pelajar baru 46 orang. Sapri menambahkan, biasanya kendala yang dihadapi jika ada rekening penerima yang mati. Karena dana tidak bisa di transfer pihak perbankan. Jika sudah tutup buku terpaksa dana dikembalikan kepada kas daerah. Selain itu, tidak ada kendala lain.
“Masih sangat jauh dari kuota yang disediakan. Tapi biasanya selalu penuh. Bahkan, lebih,” terangnya.
“Kalau tahun lalu, Alhamdulillah, realisasi beasiswa 100 persen. Jadi, tidak ada dana yang dikembalikan. Karena kami terus menghubungi penerima,” tandasnya. (Yud/Ded)