TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Ketua Komisi II DPRD Berau, Atilagarnadi berencana mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk melakukan pemindahan makam dari Bupati pertama Kabupaten Berau, Sultan Aji Raden Muhammad Ayub yang menjabad dari Tahun 1960 sampa dengan Tahun 1964. Makamnya saat ini berada di Samarinda.
Selain pemindahan makam, dirinya juga akan mengajukan untuk di masukan dalam kalender tahunan dan akan diagendakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.
“Dibuatkan haul atau apapun itu. Karena hal ini sebagai penghormatan Bupati pertama berau yang sudah terlupakan,” ujar Atilagarnadi, Kamis (17/3/22).
Lanjutnya, proses pemindahan tersebut akna kita bebankan pada Pemkab Berau supaya tidak melupakan jasa-jasa dan sejarah dari beliau. Dikatakannya, selama ini belum ada yang memulai untuk berinisiatif, oleh sebab itu diakuinya akan memulai hal tersebut.
“Karena selama ini tidak ada yang memulai. Sebagai bentuk penghormatan, saya ingin memulai hal tersebut,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan dan setelah itu akan mengkomunikaskan kepada Pemkab berau. Apabila kedepannya realisasi pemindahan belum bisa langsung terwujud, paling tidak rencana membuat kegiatan yang dimasukan dalam kalender terkait membuatkan kegiatan haul tersebut dapat terealisasikan.
“Walaupun belum bisa langsung dipindahkan makamnya, paling tidak haulnya bisa terealisasikan. Mau pada saat hari pahlawan atau masuk dalam rangkaian hari jadi Bumi Batiwakkal,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Berau, Syahriani mengatakan pihaknya akan menyetujui hal terkait pemindahan makam dan membuatkan acara haul sebagai bentuk penghotmatan dari jasa bupati pertama berau tersebut. Tetapi tentunya pihaknya tidak dapat memutuskan secara sepihak dan harus berdasarkan kesepakatan bersama.
“Harus dibicarakan lagi bersama kerabat dan tentunya pemerintah kita untuk mendapatkan persetujuan,” ungap Syahriani.
Diakuinya, Dispudpar tentu akan membantu memfasilitasi dan hal tersebut menurutnya juga lebih baik. karena lokasi makam yang jauh, susah bagi masyarakat berau yang akan melakukan jiarah.
“Yang jelas kita akan lakukan koordinasi dulu dengan pihak-pihak yang terkait,” tutupnya. (Yud/Ded)