TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sempat zero kasus, Kabupaten Berau kembali muncul kasus positif covid-19 dari pelaku perjalanan dan klaster dari PT SMJ. Hal itu membuat Bumi Batiwakkal kembali masuk zona kuning pada beberapa minggu belakangan ini. Tetapi hal tersebut belum mempengaruhi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang tetap berjalan seperti biasanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengakui bahwa selama ini pihaknya terus melakukan pengawasan terkait PTM dengan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berada di masing-masing wilayah. Dirinya mengatakan bahwa selama ini belum ada satupun laporan ke pihaknya mengenai adanya peserta didik yang sakit atau terindikasi mengalami gejala covid-19.
“Selama ini belum ada laporan yang kami terima, jadi kegiatan belajar mengajar masih berjalan seperti biasanya,” ujar Iswahyudi, Kamis (3/2/22).
Lanjutnya, ia menjelaskan sesuai dengan aturan yang berlaku, ada beberapa sekolah yang berjalan PTM dengan kehadiran siswa sebanyak 50 persen selama enam jam pelajaran dan ada yang peserta didik full masuk, tetapi jam pelajaran hanya empat jam pelajaran. Melihat saat ini 12 dari 13 kecamatan yang ada di berau masih dalam zona hijau, hanya Kecamatan Tanjung Redeb yang berada pada zona kuning.
“Terkecuali nanti ada kasus baru yang berotensi bisa menyebar di sekolah, pasti kita akan lakukan evaluasi. Prokres yang optimal lah yang tidak bisa ditawar harus ditingkatkan terus,” tegasnya.
Iswahyudi mengatakan, karena saat ini penyebaran covid-19 tidak hanya secara nasional, tetapi Kaltim juga sudah mulai naik. Sudah semestinya masyarakat khawatir dan harus meningkatkan kewaspadaannya. Diakuinya masih belum mengetahui jenis varian apa yang masuk ke Berau, peningkatan dari kewaspadaan tentunya harus bersamaan dengan penguatan prokes terutama menggunakan masker.
“Masalahnya kita masih belum tau varian apa yang masuk Berau ini, sudah kita kirim tetapi belum ada hasilnya, jadi belum tau jenisnya apa,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, di Bumi Batiwakkal sendiri memang belum ada peningkatan yang signifikan, dari beberapa hari lalu baru ada satu kasus tambahan. Dan klaster dari perusahaan dinyatakan sembuh, mesiki ia akui pihaknya menyayangkan apabila ada penambahan pasien walaupun hanya satu orang.
“Walapun total keseluruhan belum besar, tetapi kita harus tetap waspada dengan mulai ada penamabahan. Jangan sampai yang awalnya dari satu jadi berkembang jadi banyak. Kasus terbaru merupakan pasien dari pelaku perjalanan yang masuk ke berau dan tidak masuk klaster,” tutupnya. (Yud/Ded)