TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Biji Kakao Kampung Merasa yang saat ini terkenal dengan kualitasnya, karena dikembangkan dengan budidaya organic dan konservasi keindahan alam Kampung Merasa. Karakteristik rasa yang khas dari cokelat yang dihasilkan dari biji kakao tersebut, yakni madu dan jeruk citrus yang asli hasil dari permentasi dari petani.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mas bangga dengan hasilan biji kakao dari petani Kampung Merasa tersebut. Dirinya menyebut biji kakao tersebut sudah diakui dan rasanya juga enak. Dirinya memiliki mimpi kedepan, ketika berau punya biji kakao sendiri, tidak hanya di Kampung Merasa tetapi kampung yang lain juga ada. Tentu kedepan bisa memproduksi cokelat sendiri di Bumi Batiwakkal ini.
“PT Berau Coal memiliki pabrik. Mimpi ini bisa jadi kenyataan apabila pabrik yang ada tersebut bisa memproduksi cokelat kita sendiri,” ungkap Sri Junarsih, Selasa (25/1/22).
Selain bisa membantu prekonomian para petani kakao, juga bisa menambah lahan pekerjaan baru dengan berjalannya pabrik cokelat itu kedepannya. Selain itu cokelat tersebut juga bisa menjadi buah tangan yang bisa dibeli oleh para pengunjung yang betandang ke berau.
“Semoga bisa tercapai dan bisa bersenergi saling mendapatkan keuntungan bagi masyarakat berau tentunya,” ujarnya.
Keuntungan selain meningkatkan lapangan pekerjaan, juga bisa menjadi promosi kepada pendatang bahwa berau memiliki cokelat yang khas yang tidak kalah enak dengan daerah lain. Dirinya ngakui bahwa rasa cokelat tersebut tidak kalah rasanya dengan coklat dari luar negeri, sebab masih original yang belum dicampur apapun selain dengan sedikit gula sebagai pemanisnya.
“Dibagian kemasan juga bisa disisipkan tentang budaya dari berau yang bisa sekalian dijadikan tempat promosi kebudayaan, pariwisata dan kampung wisaya di Bumi Batiwakkal,” jelasnya.
Sri mengatakan, kedepan pemda akan memberikan pendampingan yang dibantu oleh pihak ketiga tentunya. Hal ini dilakukan agar bisa berjalan lebih cepat.
“Dampingan dari pihak ketiga juga perlu, kalau hanya pemda dan OPD masih belum cukup. Memang mereka punya anggaran, tetapi ide-ide berilian yang bisa ikut membantu mengangkat semua ini sampai ketingkat nasional bahkan dunia itu sangat sulit. Tetapi kalau adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentu sangat membantu,” bebernya.
Sri berharap dengan bahan baku biji kakao yang ada di berau akan kita olah di berau dengan pendampingan dari pihak-pihak terkait yang punya kompeten. Besar harapan bisa mengeluarkan prodak yang bisa menjual. Bukan hanya di pasar nasional tetapi juga di pasar internasional yang mudah-mudahan bisa mengangkat pariwisata, meningkatkan ekonomi masyarakat secara umum dan juga bisa mebawa nama harum Kalimantan Timur yang merupakan Ibu Kota Negara (IKN) nanti. (Yud/Ded)