TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kejadian kapal yang menabrak turap sudah sering terjadi berulangkali, dari semenjak turap yang dulunya terbuat dari kayu jenis ulin sampai sekarang berbahan besi dan semen. Perlu adanya evaluasi secara berkala dari segi teknis.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Berau, Atilagarnadi pada portalberau.online. Dirinya menyikapi terkait terjadinya kapal menabrak turap di Jalan A Yani yang baru-baru saja terjadi, ia juga mengatakan terkait beberapakali kejadian kapal yang menabrak turap ini, Ia mempertanyakan pihak dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Berau dimana keberadaan dari kapal pandu yang seharusnya bertugas untuk memandu kapal-kapal besar tersebut.
“Seharusnya kan kapal-kapal besar sebesar itu menggunakan kapal pandu, tetapi kemana kapal pandu tersebut,” ujar Atilagarnadi, Selasa (4/1/22).
Kerusakan yang terjadi hari ini ia akui sungguh sangat parah, tentunya tidak sembarang dalam menangani perbaikannya.
“Turap ini merupakan satu kesatuan, berbeda seperti memberbaiki jalan berlobang yang bisa ditambal dengan mudah. Pihak DPRD dan Pemerintah Daerah Berau akan melakukan penegasan untuk ganti rugi membangun kembali,” katanya.
“Bukan mengganti tetapi membangun, karena sesuai dengan teknis DPUPR kemungkinan akan melakukan pembangunan baru didepannya,” tambahnya.
Tidak hanya turap di A Yani ini saja, tetapi tempat lain yang mengalami kejadian serupa akan diupayakan hal yang sama.
Dirinya berharap ketegasan dari pihak-pihak terkait mengenai teknis dari kapal-kapal besar yang memasuki Kawasan perairan di Bumi Batiwakkal itu seperti apa.
“Secara kasat mata kapal yang menabrak tersebut sangat lah besar, jadi seharusnya ada kapal pandu yang seharusnya memandu kapal besar tersebut memasuki perairan kita,” tegasnya.
“Saya harap juga pihak yang terkait tersebut bisa membenahi system kapal pandu untuk kedepannya bisa menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti yang terjadi saat ini,” tutupnya. (Yud/Ded)