TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sekitar satu tahun ini Bandar Udara Kalimarau Kabupaten Berau hanya melayani satu rute penerbang keluar dan masuk. Kasubag Tata Usaha dan Keuangan Bandara Kalimarau, Yudhy Anggara memastikan kondisi ini akan terus terjadi hingga waktu yang belum ditentukan. Dikarenakan belum adanya maskapai yang menunjukan tanda-tanda akan kembali membuka rute dari dan ke Berau.
Yudhy mengungkapkan saat ini maskapai yang melayani rute luar daerah hanyalah Wings Air, dengan sekali penerbangan. Ia mengakui pihak bandara sudah berusaha menawarkan kemaskapai lain seperti Air Asia, Sriwijaya, Garuda Indonesia dan Citilink untuk membuka kembali rute dari dan ke Berau. Tetapi pihak maskapai lain tersebut masih belum bisa membuka jadwal penerbangan kembali di Bandara Kalimarau.
“Jawaban mereka saat ini sedang berbenah mengenai keuangannya, karena kalau kita ada kompetisi mungkin adari sisi tarif juga akan bersaing,” jelas Yudhy, Senin (3/1/21)
Lanjutnya, banyak juga penumpang yang telah meminta pihak bandara untuk membuka rute maskapai yang lain. Menurutnya, apabila ada beberapa maskapai lain yang melayani penerbangan, bisa terjadi persaingan harga yang tentunya bisa menguntungkan masyarakat pengguna jasa penerbangan ini. Sebab saat ini ia menilai tarif yang ada masih sangat dalam batas kewajaran.
“Kalau dari para pengguna jasa penerbangan pastinya meminta jadwal penerbangan lain, sehingga tidak satu saja untuk setiap harinya. Mereka ingin ada beberapa pilihan maskapai, keluhan tarif juga. Kedepan pihak bandara akan aktif melakukan loby agar maskapai lain bisa ada lagi,” tegasnya.
Yudhy memastika dalam waktu dekat masih belum ada maskapai yang akan kembali membuka rute di Bandara Kalimarau. Ia berharap perekonomian bandara bisa cepat pulih, agar beroperasi lagi sebelum pandemic melanda.
“Semoga secepatnya bisa segera pulih dan bisa kembali beroperasi normal lagi,” katanya.
Tambahnya, Pemkab Berau juga telah memberikan hibah berupa lahan tepat di sebelah Bandara Kalimarau. Sehingga landasan pacu dapat bertambah panjangnya menjadi 2.500 Meter. Rencana pengembangan kedepan, bandara bisa digunakan untuk pendaratan pesawat besar jenis Boing 737er.
“Harapan nanti bisa landing dengan kapasitas yang lebih besar lagi, dan untuk pengembangan lainnya sperti cargo dan mungkin juga pengembangan area e-conners bisa lebih mudah lagi,” tutupnya. (Yud/Ded)