TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bupati Berau bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Terima Kunjungan kerja (Kunker) Inspektrur Jendeal Kementrian Pertahanan RI dan tim Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS) di ruang rapat Kakaban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Pada Jumat (03/12/21).
Irjen Kemenhan Letnan Jenderal TNI Ida Bagus Purwalaksana S.I.P., M.M mengucapkan terimakasih atas sambutan Bupati Berau dan Dinas-dinas terkait atas kunjungan kerja pihaknya.
“Kedatangan kami disini selain melakukan Kunker, kami juga mendatangkan Ceo PT Stevia Agro International untuk bekerja sama dengan Pemkab Berau dalam Penanaman Stevia untuk mewujudkan strategi ketahanan pangan melalui penanaman bibit pengganti gula di Kabupaten Berau,” Ujarnya.
Tim BCLS yang diwakilai oleh Budi Ariyanto Atta menjelaskan Tanaman Stevia ini merupakan tamanan pengganti gula yang dinamakan Stevia. Pasalnya, tanaman ini memiliki rasa yang manis, namun sangat cocok sebagai pengganti gula untuk diabetes
Dijelaskannya, Stevia sendiri adalah tanaman habitat asli Paraguay yang penggunaannya sebagai pemanis, baru mulai dikenal luas setelah seorang ahli botani bernama Antonio Bertoni memperkenalkannya pada 1887. Saat diolah menjadi pemanis, tingkat kemanisan stevia bisa mencapai 50 – 350 kali lipat gula pasir. Pemanis ini juga mengandung nol kalori dan sedikit karbohidrat.
Lebih lanjut, di Indonesia sendiri, tanaman Stevia bertumbuh pesat di Bangka Belitung dengan lahan yang membentang luas 185 hektar bekas penambangan. Penanaman stevia ini dapat bertumbuh dengan waktu berkisar 5 bulan dan dapat dijadikan sebagai bahan pencampur insulin.
Budi menerangkan pembudidayaan Stevia di Berau sangat cocok ditanam di Kampung Suaran, Kecamatan Sambaliung. Lantaran lahan tersebut hampir sama dengan Paraguay. Pasalnya, lahan yang akan dijadikan lokasi penanaman Stevia memiliki kontur yang lembut berpasir.
“Sudah dari tahun 1979 tanaman stevia ini sudah di tanam, kemudian dibudidaya pada tahun 2011 namun tidak berhasil. Namun, sekarang kita mulai rekayasa genetik yang baru. Bukan karena kita melihat wilayah ini bekas penambangan, tetapi kami melihat di Berau ini subur untuk ditanam Stevia,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Hj. Sri Juniarsih, MAS. menyambut baik kedatangan Irjen Kemhan bersama Tim BCLS di Bumi Batiwakkal. Dirinya, juga menerima usulan yang dirembukan oleh Tim BCLS bersama Manajer Stevia ini.
“kami perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan lahan yang dimaksud ini, agar sesuai dengan habitat dari Stevia ini,” terangnya.
Sri Juniarsih Mas juga meminta bantuan dari Tim BCLS dan OPD yang terkait untuk melakukan sosialisasi kepada para petani terkait tanaman Stevia tersebut.
Dirinya juga meminta untuk mempertimbangkan hasil pemasaran produk untuk para petani dan juga pemilik lahan.
“Tanaman Stevia ini, jelas harus dilakukan sosialisasi dan arahan kepada para petani agar tanaman bisa beradaptasi di lahan yang sudah disediakan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau Mustakim Suharjana mengatakan para petani di Berau rata-rata 50 tahun keatas tentunya itu menjadi masalah tersendiri, pasalnya pemuda-pemuda di Kabupaten Berau banyak yang memilih bekerja sebagai karyawan dibanding sebagai petani.
“Karena usia petani di Kabupaten Berau ini rata-rata sudah sangat renta. Dan perlu juga diperhatikan petani di Berau biasanya sangat menginginkan hasil pertanian dengan pemasaran yang lancar, sehingga jika ingin dibudidayakan di Kabupaten Berau kami harus memperhatikan strategi itu dengan bersama-sama. Namun, usulan ini sangat bagus karena kami bisa mengajak para pemuda agar dapat berpindah keinginan untuk mencari nafkah dengan bertani ketimbang tidak saja harus menjadi karyawan,” Terangnya.
Sekretaris Daerah Berau, M.Ghazali menyebutkan ada Perusahaan Daerah yang bisa kerja sama dengan yakni Bakti praja kemudia labanan lestari yang memiliki lahan.
“Mudah mudahan proses izinnya sudah bersih dan selesai jadi kita bisa support,” pungkasnya. (Rzl/Ded)
Pemkab Terima Kunker Irjen Kemenhan Ri Dan Tim BCLS, Ini yang Dibahas…!!!
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Terima Kunjungan kerja (Kunker) Inspektrur Jendeal Kementrian Pertahanan RI dan tim Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS) di ruang rapat Kakaban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Pada Jumat (03/12/21).
Irjen Kemenhan Letnan Jenderal TNI Ida Bagus Purwalaksana S.I.P., M.M mengucapkan terimakasih atas sambutan Bupati Berau dan Dinas-dinas terkait atas kunjungan kerja pihaknya.
“Kedatangan kami disini selain melakukan Kunker, kami juga mendatangkan Ceo PT Stevia Agro International untuk bekerja sama dengan Pemkab Berau dalam Penanaman Stevia untuk mewujudkan strategi ketahanan pangan melalui penanaman bibit pengganti gula di Kabupaten Berau,” Ujarnya.
Tim BCLS yang diwakilai oleh Budi Ariyanto Atta menjelaskan Tanaman Stevia ini merupakan tamanan pengganti gula yang dinamakan Stevia. Pasalnya, tanaman ini memiliki rasa yang manis, namun sangat cocok sebagai pengganti gula untuk diabetes
Dijelaskannya, Stevia sendiri adalah tanaman habitat asli Paraguay yang penggunaannya sebagai pemanis, baru mulai dikenal luas setelah seorang ahli botani bernama Antonio Bertoni memperkenalkannya pada 1887. Saat diolah menjadi pemanis, tingkat kemanisan stevia bisa mencapai 50 – 350 kali lipat gula pasir. Pemanis ini juga mengandung nol kalori dan sedikit karbohidrat.
Lebih lanjut, di Indonesia sendiri, tanaman Stevia bertumbuh pesat di Bangka Belitung dengan lahan yang membentang luas 185 hektar bekas penambangan. Penanaman stevia ini dapat bertumbuh dengan waktu berkisar 5 bulan dan dapat dijadikan sebagai bahan pencampur insulin.
Budi menerangkan pembudidayaan Stevia di Berau sangat cocok ditanam di Kampung Suaran, Kecamatan Sambaliung. Lantaran lahan tersebut hampir sama dengan Paraguay. Pasalnya, lahan yang akan dijadikan lokasi penanaman Stevia memiliki kontur yang lembut berpasir.
“Sudah dari tahun 1979 tanaman stevia ini sudah di tanam, kemudian dibudidaya pada tahun 2011 namun tidak berhasil. Namun, sekarang kita mulai rekayasa genetik yang baru. Bukan karena kita melihat wilayah ini bekas penambangan, tetapi kami melihat di Berau ini subur untuk ditanam Stevia,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Hj. Sri Juniarsih, MAS. menyambut baik kedatangan Irjen Kemhan bersama Tim BCLS di Bumi Batiwakkal. Dirinya, juga menerima usulan yang dirembukan oleh Tim BCLS bersama Manajer Stevia ini.
“kami perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan lahan yang dimaksud ini, agar sesuai dengan habitat dari Stevia ini,” terangnya.
Sri Juniarsih Mas juga meminta bantuan dari Tim BCLS dan OPD yang terkait untuk melakukan sosialisasi kepada para petani terkait tanaman Stevia tersebut.
Dirinya juga meminta untuk mempertimbangkan hasil pemasaran produk untuk para petani dan juga pemilik lahan.
“Tanaman Stevia ini, jelas harus dilakukan sosialisasi dan arahan kepada para petani agar tanaman bisa beradaptasi di lahan yang sudah disediakan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau Mustakim Suharjana mengatakan para petani di Berau rata-rata 50 tahun keatas tentunya itu menjadi masalah tersendiri, pasalnya pemuda-pemuda di Kabupaten Berau banyak yang memilih bekerja sebagai karyawan dibanding sebagai petani.
“Karena usia petani di Kabupaten Berau ini rata-rata sudah sangat renta. Dan perlu juga diperhatikan petani di Berau biasanya sangat menginginkan hasil pertanian dengan pemasaran yang lancar, sehingga jika ingin dibudidayakan di Kabupaten Berau kami harus memperhatikan strategi itu dengan bersama-sama. Namun, usulan ini sangat bagus karena kami bisa mengajak para pemuda agar dapat berpindah keinginan untuk mencari nafkah dengan bertani ketimbang tidak saja harus menjadi karyawan,” Terangnya.
Sekretaris Daerah Berau, M.Ghazali menyebutkan ada Perusahaan Daerah yang bisa kerja sama dengan yakni Bakti praja kemudia labanan lestari yang memiliki lahan.
“Mudah mudahan proses izinnya sudah bersih dan selesai jadi kita bisa support,” pungkasnya. (Rzl/Ded)