TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bersama Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak (DP3A) memberikan Pelatihan peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang politik tahun 2021. Upaya dan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan gender, serta mengikis ketimpangan gender dalam politik.
Dalam Sambutannya Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengungkapkan atas nama Pemerintah Kabupaten Berau sekaligus selaku Dewan Pembina Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Berau.Dirinya menyambut baik terlaksananya kegiatan pelatihan ini. Ia mengharapkan pelatihan ini akan menjadi pintu yang membukakan begitu banyak peluang dan kesempatan bagi kaum perempuan di Kabupaten Berau untuk terjun dan terlibat dalam dunia politik.
Seperti diketahui, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2021, yang meski dilaksanakan dalam suasana pandemi, tetapi semangat para peserta tampak sangat luar biasa. Tentu, ini merupakan modal awal bagi kita, dengan antusiasme yang ada.
“Kegiatan politik ini merupakan momentum yang penting. Dimana capaian dari pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi kaum perempuan baik yang tergabung dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi lainnya. Dalam upaya peningkatan sumber daya anggota, khususnya keterlibatan serta peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang politik kesejahteraan,” Tuturnya.
Plt Kepala DP3A Berau, Dahniar Rahmawaty menjelaskan, tujuan kegiatan pelatihan ini ialah membangkitkan motivasi kepada perempuan untuk memerankan dirinya dalam dunia politik, artinya itu kembali kepada mereka semua.
“Ini merupakan salah satu daripada kaharustamaan jender artinya bagaimana kita memenuhi apa yang dibutuhkan baik kaum perempuan, kaum laki laki dan disabilitas. Kenapa disini perempuan, karena perempuan dan anak itu merupakan yang termarjinalkan, kan anggapan laki laki menganggap perempuan tidak berdaya,” Ungkap Dahniar
Dahniar mengungkapkan kegiatan pelatihan ini digelar bagaimana pihaknya memotivasi, lewat eksekutif, legislatif, organisasi-organisasi dan lainnya supaya memberanikan diri mengeluarkan pendapat.
“Kenapa mereka juga diharapkan didunia politik misalnya di DPRD, karena posisi sekarang secara nasional yang seharusnya 30 persen dari laki laki belum terpenuhi. Mereka para perempuan atau ibu ibu yang kita undang, karena mereka bisa diharapkan dan menyuarakan kesetaraan jender terutama jender perempuan,” Kata dia
“Namun yang menjadi topik disini adalah Perempuan pada posisi yang marjinal sehingga mereka perlu berani, tetapi tetap kata ibu bupati, dalam koridor koridor dan basic basic keagamaan ketentuan itu. Intinya politik ini adalah strategi yang posisif untuk mencapai suatu tujuan,” Tambahnya. (Rzl/Ded)