TANJUNG REDEB, PORTALBERAU-Suku Bajau yang mendiami wilayah pesisir pantai dan sejumlah pulau di Kabupaten Berau, seperti Pulau Derawan, Kecamatan Pulau Derawan, Pulau Maratua, Kecamatan Maratua; Pulau Balikukup, Kecamatan Batu Putih, Pantai Harapan, dan Teluk Sulaiman Kecamatan Biduk-Biduk, memiliki budaya yang sangat beragam dan unik.
Salah satu masyarakat tertua di Pulau Derawan yang berusia 81 Tahun yang juga merupakan salah satu mantan ketua suku Bajau dari tiga lembaga adat suku bajau yang ada di derawan, Amir Umrah H. Bunggau, menjelaskan dulunya pada setiap tahun selalu dilaksanakan upacara adat.
Tetapi terakhir dilaksanakan tahun 2009 ketika ia menjadi ketua suku salah satu dari tiga lembaga adat suku bajau dan upacara adat itu, yakni juwata, rimaung, pajampu disebut Bag Jamu atau Bag Pakan Lahat.
“Yang artinya memberi makan bumi atau menjamu dengan mempersembahkan berbagai makanan yang dimasukkan dalam miniature perahu layar, kemudian dilarutkan ke laut sebagai persembahan laut,” ungkap Amir Umrah.
Amir Umrah menambahkan bahwa upacara adat ini tidak pernah dilaksanakan lagi semenjak dirinya tidak lagi menjabat sebagai ketua adat, terakhir kali upacara adat tersebut dilaksanakan pada tahun 2009 lalu.
“Biaya yang dibutuhkan untuk setiap upacara adat bisa berlangsung biasanya sebesar Rp 54 Juta, dana tersebut berasal dari bantuan dari pemerintah daerah,” jelasnya.
Amir Umrah selalaku masyarakat tertua yang ada di pulau derawan berharap ini bisa menjadi perhatian pemerintah daerah, sebab selain pulau derawan dikenal memiliki keindahan pantai dan bawah lautnya, tetapi pulau derawan juga memiliki sejarah mengenai adat istiadat juga.
“Semoga pemerintah daerah dapat memberikan perhatian terhadap upacara dan adat istiadat di Kampung Pulau Derawan ini, agar tidak dilupakan oleh generasi muda saat ini,” tutup Amir Umrah. (Yud/Ded)