TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sektor penerbangan merupakan subsektor transportasi yang sangat penting dalam menilai capaian kinerja daya saing global, tingkat kompetisi suatu negara ditentukan oleh akses yang cepat dan tepat dalam konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas. Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan angkutan udara sebagai penyambung/penguat kesatuan dan peningkatan perekonomian.
Kondisi pandemic Covid-19 menyebabkan terganggunya sektor penerbangan, subsektor penerbangan merupakan bagian dari sektor transportasi yang terdampak paling parah jika dibandingkan subsector pelayaran, perkeretaapian, dan angkutan jalan. Keselamatan penerbangan salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan, salah satunya tantangan penerbangan tidak menjadi sarana penularan virus Covid-19.
Dampak Covid19 membuat penerbangan domestic dan internasional menurun sangat tajam, belum ada model recovery yang terbaik. Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Bambang Hartato mengatakan bahwa walaupun pendapatan BLU sangat berpengaruh tetapi kami pihak bandara tentunya selalu akan mendukung segala program pemerintah dalam penanggulangan wabah pandemi agar segera cepat selesai dan terkendali.
“Semoga segala upaya program pemerintah dalam upaya pemerintah dalam penanggulangan wabah covid-19 ini bisa berhasil memulihkan keadaan kita sampai kembali normal lagi dan membuat para pengguna jasa penerbangan bisa bergairah lagi serta para maskapai bisa beroperasi memenuhi slot seperti sedia kala,” ungkap Bambang, Rabu (6/10/21).
Saat ini hanya tersisa stu maskapai saja yang beroperasi di lingkar Bandara Kalimarau, yaitu Maskapai Wings Air.
“Harapannya agar tidak hanya satu maskapai saja yang beroperasi di bandara kalimarau, mudah-mudahan ada maskapai lain yang beroperasi disini, agar bisa menjadi banyak pilihan bagi masyarakat Berau yang akan menggunakan jasa maskapai tersebut,” tambahnya.
Rencana kedepan mudahan saja secepatnya ada maskapai yang akan merapat ke Bandara Kalimarau.
“Tinggal melihat pasar yang ada di Berau saja saat ini, kalau pasar di Berau sangat banyak, tentunya maskapai-maskkapai yang lain akan segera merapat,” ungkapnya.
Saat ini penumpang yang menggunakan jasa penerbangan kurang lebih sebanyak 300 orang yang pada waktu sebelum pandemic bisa mencapai 1.300 orang perharinya.
“Untuk Para pengguna Bandar Udara dan jasa penerbangan agar selalu disiplin melaksanakan prokres. Kita berharap pandemic bisa terkendali dan pandemi bisa segera berakhir supaya semua bisa kembali normal lagi,” tutup Bambang. (Yud/Ded)