TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Setelah menerima pemberitaan miring tentang jebolnya tanggul tambang PT Rantaupanjang Utama Bhakti (RUB) di media social dan setasiun TV, akhirnya PT RUB angkat bicara melalui Konfrensi Perss dengan media TV, Online dan Media cetak Sabtu, (22/5/2021).
Diketahui sebelumnya tanggul tambang PT RUB mengalami jebol akibat sungai kelay yang meluap, sehingga tidak mampu menahan dibit air yang terus meningkat, pada 16 mei 2021 lalu. Akibatnya tambang milik PT RUB yang memiliki kedalaman 100 Meter dipenuhi air dari sungai kelay.
Menanggapi hal itu Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Melakukan himbaun kepada seluruh warga kampong Bena Baru Kecamatan Sambaliung dan sekitarnya untuk selalu waspada menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Kepala tehnik Tambang (KTT) PT RUB Jimy Mart dalam konfrensi pers menuturkan, PT RUB yang bermitra dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA) akan menyampaikan klarifikasi terhadap pemberitaan di media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube serta Televisi Nasional terkait dengan banjir atau luapan air sungai kelay.
“4 kecamatan di Kabupaten Berau yang diindikasikan terkena banjir karena jebolnya tanggul salah satu milik PT RUB,” Ucap Jimy pada Konfrensi pers disalah satu Caffe Tanjung Redeb.
“Informasi yang beredar ini tidak sesuai dengan fakta di lapangan, beberapa video dan foto yang diunggah di media sosial bukan terjadi di wilayah IUP PT RUB,” tambahnya.
Ia juga menuturkan, dilihat dari konfigurasi video yang beredar, PT RUB hanya menggunakan alat berat merek Komatsu yang digunakan oleh rekan kerja PT RUB yakni PT Putra Perkasa Abadi seperti yang diketahui bersama.
“untuk diketahu bersama alat berat yang digunakan oleh PT RUB, keseluruhan berwarna kuning. Sedangkan video yang beredar ada satu unit berwarna orange. Jadi di sini saya tegaskan kembali, bahwa video yang menunjukan adanya alat berat yang ikut tenggelam pada banjir bebrapa waktu lalu bukan berasal dari PT RUB,” tegasnya.
“PT RUB tidak pernah menggunakan alat berat berwarna orange untuk kegiatan penambangan utama,” ujarnya.
Ia juga menambhkan, untuk penanganan lanjutan akibat masuknya air kelay ke tambang PT RUB, akan disampaikan terlebih dahulu kepada kepala Inspektur tambang untuk teknis penangannya. Pihak PT RUB juga telah melaporkan kepada DLHK Kabupaten untuk langkah-langkah yang akan dilakukan
“Kami akan mencoba melakukan perbaikan dengan cara memproses dan melakukan perawatan baku mutu air dan lainnya. Serta kita akan mengikuti arahan dari dokumen lingkungan hidup,” tendasnya. (*)