MEDIA sosial merupakan sebuah media yang saat ini sering digunakan masyarakat di seluruh dunia salah satunya di Indonesia. Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara yang kecanduan internet. Indonesia masuk dalam daftar negara paling lama menghabiskan waktunya bermain internet dan berada di peringkat ke delapan.
Saat ini pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 59% dari total jumlah penduduk. Bahkan rata-rata penduduk Indonesia memiliki sekitar 10 akun media sosial per orangnya, baik itu aktif maupun tidak aktif menggunakannya. Ada sekitar 65% pengguna media sosial memanfaatkannya untuk bekerja.
Mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa menggunakan media sosial. Kita bisa melakukan apapun di Media sosial, salah satunya adalah berkomentar.
Komentar hadir karena adanya sebuah postingan seseorang yang menarik minat banyak orang untuk beropini. Namun sayangnya sebagian masyarakat berkomentar sangat kasar dan tidak memiliki etika.
Komentar tersebut bisa berupa ejekan, hinaan, label-label negative, bahkan menjadi sebuah bullying. menurut Taufan Teguh Akbari, M.Si, Dean dari Business Studies LSPR Jakarta dan Founder Rumah Millennials menyebutkan bahwa komentar jahat sengaja ditunjukkan kepada target untuk menjatuhkan harga dirinya secara psikis. Sangat disayangkan hal tersebut sering kali kita temui dalam media sosial.
Lalu apa yang menjadi penyebab Netizen bisa berkomentar jahat, yang pertama bisa karena tidak saling mengenal hingga akhirnya mereka tidak merasa takut untuk berkomentar walupun komentar yang ia berikan bisa berakibat pada kesehatan mental si target, yang kedua bisa karena isu yang lagi hangat-hangatnya, netizen bisa dengan mudah terpancing isu-isu yang mengakibatkan mereka dengan mudah mengeluarkan kata-kata yang kurang baik walupun merek menganggap hal tersebut adalah sebuah pendapat atau saran untuk si target, namun yang terlihat hanyalah sebuah hinaan serta ejekan dan bukan sebuah saran ataupun
pendapat, contohnya seperti “ehh kok kamu gendutan, diet dongg, liat tuh badan udah kaya gentong, wkwk” seharusnya komentar yang berpendapat ataupun saran seperti berikut ini “ Haii, sebenarnya badan kamu udah bagus, tapi sebaiknya rajin berolahraga yaa, agar tubuh kamu menjadi lebih sehat dan juga bugar”, disini bisa kita liat perbedaan antara komentar hinaan atau ejekan dan juga komentar pendapat atau saran yang baik. Maka dari itu yuk hindari kata-kata yang bisa membuat mental seseorang menjadi down dan gunakan kata-kata yang lebih baik dan juga beretika agar orang yang membaca komentarmu pun mau mengikuti saran baik kamu.
PENULIS: Delia Annisa (Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP-Univ. Mulawarman)