TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Sosial (Dinsos) Berau setiap tahun terus menggalakan program pengengasan kemiskinan. Meski diketahui bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Berau mulai rendah.
Banyak hal yang dilakukan oleh Dinsos seperti pemberian bantuan hingga pemberdayaan masyarakat yang kurang mampu untuk memulai usaha.
Selain Badan Pusat Statistik (BPS) yang memiliki data dalam angka, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau juga mendata setiap tahun. Berapa jumlah warga miskin dan sejahtera.
Dari data Dinsos Berau, untuk angka kemskinan terus mengalami penurunan. Terhitung mulai dari 2015 hingga 2019 sementara belum ada data terbaru dari 2020. Dilihat dari angka kemiskinan tahun 2015 di pastikan ada penurunan di kabupaten Berau.
Pada tahun 2015 mencapai 8.849. Data ini berdasarkan pendataan yang dilakukan dilapangan oleh Dinsos yang langsung mendatangi masyarakat bersangkutan.
Pendataan pun dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan kementerian. Dan setelah dilakukan verifikasi kembali didapatkan angka 4.662 dengan kriteria penduduk sangat miskin.
Kepala Dinas Sosial Berau, Totoh Hermanto menyebutkan, pemberian bantuan masih diprioritaskan kepada penduduk yang sangat miskin. Tetapi selama pandemi, kriteria bertambah bahkan untuk pelaku usaha UMKM.
Tetapi itu merupakan ranah dari OPD lain diluar Dinsos. Khusus untuk Dinsos dijelaskan, bantuan yang diberikan melalui pemerintah pusat yaitu program keluarga harapan (PKH) dan rastra.
“Kalau dari pemerintah kabupaten bantuan yang diberikan untuk korban bencana, lansia dan veteran, bantuan sandang pangan papan dari beberapa program sebelumnya seperti bantuan Atap Lantai Dinding (Aladin) rumah layak huni dan sebagainya ,” jelasnya.
Ia mengakui bahwa setiap tahunnya terjadi pengurangan penduduk miskin tersebut. Tentu diharapkan agar setiap tahunnya dengan program yang telah dijalankan ini dapat mengurangi angka penduduk miskin dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita lakukan verifikasi terus. Karena ada beberapa penduduk yang masuk dalam data ini sudah mulai berubah tingkat perekonomiannya. Dan kita juga tegas untuk melakukan pendataan karena ada beberapa kasus yang mengaku miskin,” ungkapnya.
Setiap ketua RT, kelurahan dan kepala kampung diharapkan ikut aktif dalam melakukan pembaharuan data ini. Jika memang ada perubahan diharapkan bisa memberikan laporan langsung kepada Dinas Sosial. Sehingga perubahan dapat dilakukan secepatnya..
Angka kemiskinan Berau dalam persen terhitung dari 2017 misalnya sebesar 5,41, tahun 2018 menurun 5,04,tahun 2009 5,04. penurunan ini juga dipacu oleh angka partisipasi kerja. Selain itu juga partisipasi perusahaan serta dermawan diharapkan mampu menjadi variabel pengurangan beban masyarakat miskin.
“Upaya pemerintah menggalakan penyerapan lapangan pekerjaan melalui berbagai pelatihan keterampilan, peningkatan UMKM bahkan dengan modal sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan,” pungasnya. (*)