TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Anggota Komisi I DPRD Berau, Darlena, menyoroti kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak Kabupaten Berau.
Menurut srikandi Partai Nasdem tersebut, kekerasan baik secara verbal maupun nonverbal hingga pelecehan kepada anak dapat berakibat buruk dan menyebabkan trauma sepanjang hidup korbannya.
Khususnya kasus pelecehan terhadap anak, ujar Darlena, akan sangat mempengaruhi psikologis korban, bukan hanya sekarang namun hingga korban dewasa bahkan bisa jadi seumur hidupnya. Sehingga masalah tersebut menjadi sangat mengkhawatirkan seluruh, terutama bagi kalangan orangtua.
Menurut Darlena, kekerasan dan pelecehan terhadap anak, tidak semua terdata. Sebab banyak juga kasus yang tidak dilaporkan dengan berbagai alasan.
“Jumlahnya tidak sedikit. Walaupun tidak semua menjadi laporan, tapi kekerasan itu terus berlangsung. Ada korban yang berani melapor, namun ada juga yang tidak berani dengan alasan takut atau malu,” terangnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan korban tidak berani atau malu dalam membuat laporan terhadap apa yang dia terima, salah satunya seperti pelecehan seksual. Dikatakan Darlena, masih banyak yang berpikir bahwa bila melaporkan kasus tersebut akan membuat malu.
Untuk itu, kata perempuan berparas cantik ini, pihak terkait harus benar-benar memperhatikan perlindungan bagi para pelapor yang belum siap, bahkan hingga kepada perlindungan psikologis korban.
“Agar mereka tidak takut atau malu melaporkan kejadian yang menimpanya, harus dipikirkan bagaimana pelapor bisa mendapatkan perlindungan identitas, termasuk memastikan kondisi psikologis mereka pasca membuat laporan,” lanjutnya.
Untuk itu, ia menyebut perlu sosialisasi yang intens agar semua pihak turut berpartisipasi dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan sangat perlu untuk bekerjasama dengan lembaga pemerhati anak.
“Salah satunya lembaga pemerhati anak, perannya juga sangat konkret, terlebih dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat serta melakukan pendampingan kepada korban atau pelapor,” tandasnya. (tim)