BIDUK-BIDUK, PORTALBERAU– Kondisi Pelabuhan Wisata Nyiur Melambai di Kampung Tanjung Perepat, Kecamatan Biduk-Biduk tampak tak terurus atau terbengkalai selama pandemi Covid-19 ini.
Karena tak terurus pelabuhan yang dulunya selalu ramai ini nampak dipenuhi sampah dan ditumbuhi rumput liar yang tak kunjung dipotong.
Menurut Warga setempat, Masdar menyebutkan kondisi kotornya pelabuhan Wisata ini karena kurangnya perhatian, biasanya jika kondisi ramai, lokasi ini ada warga yang berjualan dan membersihkan tempat ini.
“Tenaga kebersihan tidak lagi bertugas semenjak ditutupnya Pelabuhan Nyiur Melambai ini selama berbulan-bulan karena covid-19,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau Masrani mengatakan Pelabuhan Nyiur Melambai ini sejatinya dimanfaatkan untuk akses penyeberangan ke destinasi wisata pulau manimbora dan keperluan lainnya yang ada di kecamatan Biduk-Biduk.
“Untuk kembali mengembalikan pariwisata di pesisir tentunya akan memberi pemahaman bahwa syarat majunya pariwisata salah satunya harus membuat Pokdarwis, untuk mengelola pelabuhan ini,” jelas Masrani.
“Karena jika sudah terbentuk Pokdarwis maka sudah ada yang bertanggung jawab misal untuk kebersihan siapa, keamanan juga siapa sehingga pariwisata ini bisa lebih maju,” tuturnya.
Kepala Disbudpar Berau itu menambahkan terkait sosialisasi pembukaan objek wisata telah dilakukan hingga ke Kecamatan sehingga pelabuhan Wisata Nyiur Melambai bisa kembali dioperasikan sebagai sarana ke objek wisata yang ada di Pesisir Berau tersebut.
“Sebenarnya pembukaan pariwisata sudah kami sosialisasikan hingga ke Kecamatan dan kita berharap bahwa dermaga wisata ini bisa kembali dikelola dengan baik,
“Dermaga ini dikelola oleh kampung karena sampai saat ini belum ada aset dari luar kampung. Jadi kami di Disbudpar hanya bisa memonitor dan memberi masukan karena hal itu aset penuh kampung. Harapan kami bahwa ini pasca pandemi dengan meningkatkan pemasaran dan sosialisasi pembukaan objek wisata,” tutupnya. (*)