TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Lumba-lumba hidung botol diitemukan mati di sungai sekitar Jalan Pulau Sangalaki, Tanjung Redeb. Lumba-lumba yang mati tersebut langsung dievakuasi oleh tim Balai Konservai Sumberdaya Alam (BKSDA) ke kantor BKSDA Kaltim SKW 1 Berau.
Sebelum dibawa ke kantor BKSDA, lumba-lumba berukuran 2 meter lebih dan lingkar tubuh 125 centimenter tersebut dinaikkan kedaratan dan menjadi tontonan warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Kepala BKSDA Berau, Dheny Mardiono mengatakan jika dari hasil identifikasi dan konsultasi dengan para ahli, maka disimpulkan jika lumba-lumba tersebut jenis hidung botol.
“Beberapa tim yang mendalami sudah memberikan jawaban hasil identifikasinya yakni lumba-lumba hidung botol,” ungkapnya saat ditemui awak media.
Terkait penyebab lumba-lumba ini masuk dan mati di air tawar. Dheny menjelaskan jika menurut para ahli dan logika memang diduga terjadi trouble pada sonar atau sebuah gelombang suara yang dihasilkan dan dipantulkan untuk mendeteksi lingkungan sekitar.
“Mungkin dia sakit atau ada penyeban lain dalam tubuh sehingga lumba-lumba ini sesat masuk ke sungai dan tak bisa menentukan jarak,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, Dheny memperkirakan jika lumba-lumba tersebut baru mati pada hari ini. Selanjutnya tim BKSDA membungkus terlebih dahulu agar tak ada binatang lain seperti semut dan lainnya sebelum dikubur.
“Kita bungkus dulu, besok kalau tidak ada indentikasi lagi maka akan kita kubur yang dalam,” pungkasnya. (*)