PULAU DERAWAN, PORTALBERAU– Pulau Derawan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, tak hanya pantai dan spot menyelam, namun malam hari ada obyek wisata tambahan yakni menyaksikan langsung proses penyu bertelur.
Memiliki kesempatan menyaksikan langsung proses penyu bertelur, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo juga melakukan evakuasi terhadal telur-telur yang ada untuk dipindahkan ke penangkaran.
“Pulau ini pun memiliki daya tarik sendiri yakni bisa menyaksikan penyu bertelur di malam hari. Meski jumlahnya sudah mulai berkurang dibandingkan dulu, namun hal ini masih tetap dicari oleh para wisatawan,” ungkapnya saat ditemui awak media.
Dijelaskannya, jika kelestarian penyu di pulau derawan masih tetap bisa terjaga. Selain usaha konservasi, aktifitas lenyu naik ke pantai, bertelur hingga turun kembali ke laut bisa menjadi obyek wisata menarik.
“Saya sempat ngobrol dengan petugas dan petugas konservasi, mereka mengaku jika memang tak sedikit wisatawan yang ingin melihat dan mengabadikan momen bersama penyu bertelur ini,” lanjutnya.
Kamis malam kemarin, penyu yang naik di pulau derawan ada 3 hingga 5 ekor, jumlah ini memang tak seperti di pulau lain seperti Sangalaku, dan Belambangan yang jumlahnya bisa lebih dari 5 ekor setiap malamnya.
“Tadi di satu lubang kita lihat ada lebih 100 telur penyu. Untuk mengabadikan moment bersama penyu ini, ada protokol yang harus diikuti yaitu tak boleh mengganggu prosesnya bertelur. Setelah penyu selesai bertelur baru boleh berfoto dan memegang,” ucapnya.
Saat ini penerintah daerah terhambat soal konservasi dibidang kelautan untuk membantu pengembangan sehingga pemerintah daerah tak bisa menganggarkan karena tak adanya wewenang.
“Tapi kita belajar dari perda hiu yang beberapa waktu lalu bisa kita loloskan dan kedepannya kita seharusnya bisa menganggarkan untuk konservasinya,” tambahnya.
Sementara itu, Babinsa Pulau Derawan, Sertu Wisandy yang mendampingi tim mengatakan jika sejakk 2014 ia bertugas di Pulau Derawan, diakuinya masyarakat banyak yang mendukung.
“Kejadian pencurian telur penyu pun sudah tidak ada karena awal bertugas ia selalu mensosialisasikan kepada masyarakat jika ada yang melihat penyu bertelur agar segera disampaikan kepada aparat atau petugas konservasi,” tambahnya.
Diakuinya tak sedikit wisatawan yang ingin melibat proses penyu bertelur dan mengabadikannya. Namun jika ada wisatawan yang menyampaikan niatnya tsrsebut, dirinya pun langsung berkoordinasi dengan tim konservsi dan selanjutnya memberi tahu kepada guide mereka jika sudah ada penyu yang naik bertelur.
Lanjutnya, saat ini yang menjadi kendala yakni jika gelombang besar, saat ini lokasi penyu bertelur mulai abrasi 4 hingga 5 meter dan membuat banyak akar pohon berserakan, hal itu yang membuat penyu tak jadi naik ke pantai. (*)