TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU – Pandangan akhir Fraksi partai Golongan Karya (Golkar) untuk pengesahan tiga raperda menjadi perda yang dibacakan oleh Ratna yang juga selaku Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, menyinggung untuk penyaluran anggaran dapat dilakuakn untuk peningkatan sejumlah sektor yang selama ini dipandang masih sangat membutuhkan perhatian, Sabtu (1/8/2020).
Beberapa sektor, yang disinggung dalam sidang paripurna beberapa waktu lalu itu diantaranya pertanian, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
“Peningkatan sektor pertanian adalah salah satu cara sebagai langkah antisipasi terperosoknya sektor pertambangan, masih harus dimaksimalkan. Sektor ini bukan berarti hanya sebatas bantuan bibit dan alat-alat pertanian, namun harus bisa menciptakan industri-industri yang dapat menampung untuk pengelolaan hasil pertanian itu sendiri,” ujarnya, Senin (27/7/2020) di ruang sidang paripurna gedung DPRD Berau.
“Yang berikut dari sektor pendidikan, diharapkan adanya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas guru, mutu pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di daerah terpencil,” sambung Ratna.
Dari pandangan fraksi Golkar sektor pendidikan di masa pandemi covid-19 yang mengharuskan sekolah belajar dengan menggunakan secara virtual yang tentunya tenaga pelajar harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sudah tentu membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
“Maka dari itu alokasi anggaran pendidikan jangan sampai kurang dari 20 persen,” imbuhnya.
Selanjutnya dari sektor Kesehatan, harapan dari fraksi partai Golkar, selain dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat belum mendapat perhatian serius yang terlihat saat situasi darurat pandemi covid-19 yang terlihat adanya kekurangan tenaga medis.
“Sekali lagi fraksi Golkar mengingatkan agar alat-alat (kesehatan-red) yang tidak terpakai selama ini bisa di operasikan kembali, demikian juga untuk perlengkapan cuci darah yang sangat diperlukan seperti saat ini,” ucapnya.
Sedangkan dari sektor unggulan Berau yaitu Pariwisata, dipandang kegiatan wisata harus lebih ditingkatkan oleh berbagai pihak, guna menciptakan terobosan-terobosan promosi wisata yang lebih masif (utuh-red).
“Di sisi lain, fraksi Golongan Karya (Golkar) mendorong agar pemerintah untuk dapat mengoptimalkan wisata yang ada di sekitar Ibukota Kabupaten yakni Tanjung Redeb. Pasalnya pada tahun 2019 masih minim pelaksanaan event-event yang dapat menarik wisawatan,” tegasnya.
“Dan yang terakhir untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 agar dapat mengoptimalkan anggaran seperti dinas pertanian, dinas lingkungan hidup dan kebersihan, dinas perikanan. Sehingga untuk ke depannya sehingga bisa lebih memberikan perhatian dan penyerapan anggaran yang sudah tentu mencerminkan kinerja yang lebih baik lagi,” tandasnya. (ADV/MIKO)