TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau kini memiliki alat untuk pendeteksi bencana alam gempa bumi dan tsunami. Alat tersebut di pasang di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Jalan H Isa I, Kecamatan Tanjung Redeb pada, Rabu (17/6/2020).
Dikatakan Kepala BMKG Berau Tekad Sumardi, alat yang bernama Warning Receiver System itu berfungsi memberikan informasi gempa setiap 3 menit secara akurat dengan sistem melalui satelit yang sudah terhubung di seluruh Indonesia.
“Untuk di Kalimantan Timur, Berau merupakan salah satu dari 9 Kabupaten yang menerima alat WRS ini, dan ini merupakan generai terbaru yang dalam tiga menit gempa sudah bisa terdeteksi di seluruh indonesia,” katanya.
“Ini merupakan program dari BMKG untuk menunjang keselamatan daripada negara kita yang mana sangat rentan sekali terhadap gempa bumi dan tsunami termasuk pesisir Kalimantan Timur,” sambung Tekad.
Selain itu, kelebihan dari alat ini sendiri adalah program yang dipersiapkan untuk melihat potensi terjadinya bencana alam lain pun juga disediakan. Secara mudah dan efisien.
“WRS ini di desain seperti android sendiri menggunakan LCD yang terhubung langsung dengan jaringan internet dengan pusat jadi kemungkinan jaringannya aman”, kata Teknisi Jexy Andrieyan.
“Jadi kita bisa juga mengakses web lainnya seperti prakiraan cuaca dan kebakaran hutan dengan lebih efisien, gampang dan ideal, dengan monitoring langsung dari BMKG pusat di Jakarta dan termonitor oleh BMKG Kabupaten/kota seluruh Indonesia” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Thamrin selaku pemerintah daerah pun menyambut baik adanya kontribusi BMKG dalam percepatan penanganan terkait kebencanaan di Kabupaten Berau.
“Kami tentunya mewakili dari pemerintah daerah Kabupaten Berau sangat mendukung dan berterima kasih kepada BMKG pusat yang telag membantu alat WRS ini untuk mengetahui situasi dan kondisi baik itu gempa bumi, tsunami, maupun kondisi cuaca yang ada di Berau, sehingga kita mudah untuk memprediksi kejadian bencana alam yang akan terjadi,” tutup Thamrin. (*)