TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 di Kabupaten Berau digelar di MaKodim 0902/TRD, Selasa (17/12). Berbagai perlombaan digelar dalam peringatan dan diawali dengan jalan santai bersama. Kegiatan juga dirangkai dengan pelantikan forum peduli anak berkebutuhan khusus periode 2019-2022 oleh Bupati Berau, Muharram.
Tak hanya jalan santai saja, dalam kegiatan ini panitia juga mengelar senam bersama serta berbagai perlombaan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Dengan jumlah peserta sebanyak 410. “Tujuan kita sebagai kampanye damai bagi anak-anak berkebutuhan khusus serta bentuk kepedulian masyarakat terhadap mereka,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Rohaini.
Melalui kegiatan ini diharapkan, pemerintah daerah lebih memberikan perhatian kepada ABK khususnya dalam bidang pendidikan. Saat ini telah berdiri beberapa sekolah inklusi di beberapa kecamatan yang mengakomodir ABK ini. Karena sebagian besar ABK ini memiliki kemampuan dalam bidang-bidang tertentu. “Namun persoalan sekarang adalah tenaga pendidikan yang masih kekurangan. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” jelasnya.
Sementara Bupati Muharram menyambut baik terselengaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini harus mendapat perhatian bersama untuk menciptakan kemajuan bagi daerah. “Ini acara yang sangat luar biasa, bagi yang peduli terhadap kemajuan daerah harus memberikan perhatian lebih bagi kegiatan seperti ini,” tegasnya.
Bupati Muharram menilai, ABK ini harus mendapat dukungan dan dorongan dari seluruh pihak termasuk orang tuanya. Karena, masing-masing anak ini diyakini memiliki telenta yang luar biasa untuk dikembangkan. Para orang tua harus sabar memberikan pendidikan hingga telenta tersebut muncul. “Mereka ini juga bisa menjadi juara dalam kegiatan apa pun, tinggal bagaimana kita mengarahkan agar ketemu talenta yang sesuai dengan mereka,” imbuhnya.
Ditegaskan bahwa kedepan pemenuhan kebutuhan guru di sekolah-sekolah inklusi ini akan dilakukan. Mengingat saat ini total anak yang berkebutuhan khusus mencapai 400, maka guru yang diperlukan sebanyak 100. “Selain itu kita juga akan anggarkan bantuan terhadap anak-anak yang memiliki bakat di bidang olahraga. Untuk dapat mengikuti event-event olahraga baik di tingkat daerah maupun nasional,” pungkasnya. (hms5)