TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pesta budaya Maq Lami-lami Bajau tahun 2019 resmi dimulai. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan mulai tanggal 7 hingga 11 Desember 2019. Event budaya ini dibuka secara resmi oleh Bupati Berau, Muharram, Sabtu (7/12) di Lapangan Sepak Bola Kampung Pulau Derawan.
Kegiatan ini diawali dengan penampilan tarian kolosal yang merupakan binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwista Berau. Tarian ini menceritakan tentang kehidupan suku Bajau yang tinggal di daerah pesisir Berau. Penampilan tarian ini pun menjadi hiburan bagi para penonton yang hadir. Termasuk wisatawan yang juga datang dari luar daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Panita Pelaksana, Awaludin menyampaikan, maq lami-lami bajau ini memiliki arti beramai-ramai suku bajau. Tujuannya untuk mengenalkan secara luas adat dan istiadat serta budaya yang ada di suku bajau. Sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. “Karena suku bajau ini sudah tersebar luas khususnya di Pulau Maratua, Derawan dan Tanjung Batu. Dalam kegiatan ini juga kita tampilkan berbagai perlombaan seperti tari igal, titik kulintang, tari igal kreasi, lagu bajau dan pidato bajau,” jelasnya.
Sementara Camat Pulau Derawan, Tarsip mengatakan bahwa pemerintah kecamatan memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan event budaya ini. Diharapkan juga kedepannya ada peningkatan lagi sehingga dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak.
“Saya pun usulkan agar kedepan bisa ditambah kegiatan lomba, seperti lomba selam dan perahu layar. Karena kita berada di wilayah kepulauan,” katanya.
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari Bupati Muharram. Ia menyatakan bahwa event ini menjadi bagian dalam mengenalkan kebudayaan salah satu suku yang ada di Bumi Batiwakkal. Tentu hal ini menjadi bagian dalam daya Tarik wisata. Bahkan harus masuk dalam kalender wisata. “Semua pelaksanaan berjalan lancar dan aman. Tentu kita beri apesiasi kepada panitia pelaksana,” ujarnya.
Ia pun mengharapkan agar event-event budaya seperti ini tetap dijalankan bahkan diperbanyak lagi. Karena melalui event wisata ini bakal mendatangkan wisatawan yang lebih banyak. Sekaligus mengenalkan kebudayaan Berau yang dapat menjadi daya Tarik wisata. “Mulai sekarang kita harus berpikir serius untuk memajukan sektor wisata ini. Karena daerah tidak bisa selamanya bergantung kepada sektor pertambangan. Sehingga perlu memaksimalkan potensi yang ada di sektor lain seperti wisata ini,” pungkasnya. (hms5)