TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, Selasa (26/11) kemarin, menerima kunjungan Tim Percepatan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Republik Sychelles dalam rangka pengembangan pariwisata bahari di Maratua. Tim yang dikomandani Wakil Ketua Tim percepatan kerjasama, Meiliana, baru saja melakukan verifikasi lapangan langsung ke Maratua, pulau wisata dan pulau terdepan di perairan Bumi Batiwakkal.
Tim yang dibentuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ini yang akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Berau dan Republik Seychelles untuk memukai pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulau Maratua.
Wakil Ketua Tim Percepatan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Republik Sychelles, Meiliana, didampingi Sekretaris tim percepatan, Trimurti Rahayu, mengatakan, sebagai pulau terluar, Maratua menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Termasuk dalam hal perizinan pembangunan resort, hotel maupun penginapan.
“Izin yang di darat menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan izin bangunan di atas itu di Kementerian Perikanan dan Kelautan,” ungkapnya.
Selama di Kabupaten Berau, dijelaskannya tim telah melakukan inventarisasi sejumlah resort dan penginapan. Fasilitas penunjang wisata ini, kata Trimurti Rahayu harus dilakukan pembinaan, agar ke depan, pengembangan wisata seusai dengan konsep yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan Republik Seychelles.
“Wisata di Pulau Maratua tidak akan menjadi wisata massal. Pengunjungnya tidak perlu banyak. Yang penting wisatawan menghabiskan waktu yang panjang dan melakukan pengeluaran (belanja) yang banyak,” jelasnya.
Artinya, Pulau Maratua nanntinya akan dikembangkan sebagai wisata eksklusif. Pengelolaan pariwisata di Pulau Maratua tidak akan sama dengan Pulau Derawan. Memang dari jumlah kunjungan
wisatawan di Derawan cukup tinggi, tetapu degradasi lingkungan juga tinggi. Penataan pulaunya sudah tidak terkendali, Pulau Maratua diharapkan tidak demikian.
Melalui konsep wisata berkelanjutan, Trimurti Rahayu menjanjikan wisatawan, investor dan masyarakat lokal dapat menikmati pengembangan wisata lokal.
“Harus menghidupkan ekonomi masyarakat lokal. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam sektor patiwisata, karena konsep eco tourisme yang ditawarkan Seychelles begitu,” ucapnya.
Secara geografis, objek wisata bahari di Republik Seychelles memiliki kemiripan. Objek wisata di negara itu, selalu dipadati ribuan wisatawan dari kalangan atas asal amerika dan eropa setiap tahunnya.
Melalui kerjasama dengan Republik Seychelles yang memiliki kebijakan membatasi jumlah kunjungan wisata demi menjaga ekosistem alaminya, Republik Seychelles nantinya akan mengalihkan ‘kelebihan kunjungan wisatawan’ ke Pulau Maratua.
Sementara Wakil Bupati, Agus Tantomo, menyambut kehadiran tim percepatan kerjasama Pemprov Kaltim dan Republik Syechelles, mengatakan kerjasama yang telah dirintis sejak beberapa tahun ini tentunya akan sangat membantu Pemkab Berau yang sangat serius dalam sektor pariwisata. Seychelles yang sudah besar dalam mengelola wisata bahari, tentu akan akan menularkan segala potensinya untuk pengembangan wisata di Maratua.
“Ini sangat baik bagi Berau dan saya berterima kasih kepada tim percepatan yang turun langsung melakukan inventarisasi di Pulau Maratua,” ungkapnya. (hms7)