TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantaran Timur bekerja sama dengan Dekranasda Berau mengelar Sarasehan Sinergi Pembinaan dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Industri Kreatif. Kegiatan dipusatkan di ruang pertemuan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Rabu (20/11).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Dekranasda Kaltim, Erni Makmur Hadi. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dekranasda Berau, Sri Juniarsih Muharram, Kepala Diskoperindag Berau, Wiyati, para pelaku usaha kerajinan, IKM kerajinan, TP PKK dan Dharma Wanita. Kegiatan mengambil tema ‘Mengoptimalkan Potensi Kerajinan Kriya Unggulan Kaltim Berbasis Kearifan Lokal Melalui Sinergi Dekranasda dengan Pemerintah, Akademisi dan Swasta’.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Sumiyati menyampaikan tujuan kegiatan ini sebagai upaya dalam memberikan motivasi kepada para pelaku usaha kerajinan di Bumi Batiwakkal. Sehingga lebih giat lagi dalam meningkatkan produk yang dihasilkan. Sekaligus memberikan pembekalan kepada para pelaku usaha ini agar memiliki kreatifitas dan inovasi dalam menghasilkan produk unggulan.
“Kedepan bisa muncul produk lokal yang memiliki nilai ekonomis dan bisa membantu pengusaha untuk meningkatkan pendapatannya. Diharapkan juga perkembangan industri kreatif ini semakin meningkat dan berdaya saing dengan produk dari luar,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Dekranasda Kaltim, Erni Makmur Hadi mengatakan bahwa kemampuan dalam meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan para pelaku usaha industri kreatif ini tidak terlepas dari peran Dekranasda. Tentu ia mengarahkan agar Dekranasda kabupaten/kota semakin giat dalam memberikan pendampingan. “Melalui seminar ini juga saya harapkan bisa menciptakan para pelaku industri kreatif baru,” tegasnya.
Ia menilai bahwa peran industri kreatif ini sangat vital kedepannya. Dimana sejauh ini Kaltim sangat berharap di sektor pertambangan dan perkebunan. Namun industri kreatif ini merupakan bidang yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. “Sektor ini akan terus bertahan. Sehingga pemerintah pun serius untuk pengembangannya. Bahkan saat ini sudah ada Kementerian Industri Kreatif. Tentu akan semakin membantu dalam pengembangan industri kreatif kedepannya,” imbuhnya.
Erni mengakui setiap daerah memiliki masalah yang sama dalam pengembangan industri kreatif ini, yaitu pemasaran, keterbatasan finansial, kemampuan usaha dan kreatifitas serta inovasi. Hal-hal ini lah yang perlu dibenahi dan dievaluasi kembali sehingga peningkatan industri kreatif ini dapat tercapai maksimal. “Tantangan kedepan semakin berat. Perlu adanya sinergi Dekranasda dengan intansi terkait,” pungkasnya. (hms5)