TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kementerian Perhubungan melalui Biro Komunikasi dan Informasi Publik melakukan pendataan penyelengaraan transportasi di Kabupaten Berau. Pendataan ini berkaitan dengan pembuatan majalah sekaligus kesiapan sarana pendukung ibu kota baru.
Pendataan ini dengan melakukan inventarisasi transportasi yang ada di Bumi Batiwakkal, mulai dari transportasi darat, air dan udara. Dengan melakukan langsung wawancara kepada Bupati Berau, Muharram di ruang rapat bupati. Dalam pendataan ini dilakukan mulai tanggal 4 November hingga 7 November 2019.
Dalam wawancara tersebut, Bupati Muharram menyampaikan kondisi geografis yang ada di Berau. Dimana Bumi Batiwakkal diapit oleh dua sungai besar, Kelay dan Segah. Tentu dengan adanya sungai ini transportasi air menjadi salah satu hal yang menjadi posisi penting untuk diperhatikan.
Disampaikannya, saat ini sarana dan prasarana pendukung moda transportasi air sudah cukup memadai. Seperti keberdaan dermaga yang ada di Tanjung Redeb, Tanjung Batu hingga Maratua. Dan saat ini juga sedang dilakukan pembangunan dermaga Mantaritip. “Sedang proses pembangunan, kita harap bisa selesai tepat waktu. Sementara untuk pengaturan arus lalu lintas dan teknis lainnya sudah ditangani oleh KUPP dan Pelindo. Secara umum berjalan dengan lancar,” katanya.
Sementara untuk transportasi darat, Muharram mengatakan bahwa sejauh ini seluruh kecamatan sudah terhubung seluruhnya. Tinggal beberapa daerah saja yang masih perlu pembenahan lagi. Kalau secara garis besar, sudah dapat dilalui melalui akses darat. “Kita akui juga ada beberapa jalan yang kondisinya rusak seperti Jalan menuju pesisir selatan. Dan itu kewenangannya berada di provinsi. Sementara untuk lalu lintas dalam kota berjalan dengan lancar saja,” jelasnya.
Kemudian dalam hal transportasi udara, disampaikan Muharram bahwa Berau memiliki dua bandara, Kalimarau dan Maratua. Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah melakukan pengelolaan di Bandara Kalimarau. Hal ini pun memberikan kemudahan bagi daerah. Sementara untuk Bandara Maratua menjadi pendukung dalam pengembangan sektor pariwisata. “Kita harapkan ada perpanjangan runway lagi hingga 2000 meter. Sehingga dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar. Saat ini baru mencapai 1500 saja,” pungkasnya.
Data-data hasil wawancara ini nantinya akan menjadi bahan dalam penulisan Majalan Kementerian Perhubungan Transmedia edisi keenam. (hms5)