TANJUNG BATU, PORTALBERAU- Kepala Kampung Tanjung Batu, Darwis menyampaikan, kondisi yang memprihatinkan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di miliki Kampung Tanjung Batu. Karena volume sampah sudah menumpuk dan lahan yang tersedia tidak lah luas.
Saat dikonfirmasi usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ia mengatakan, bahkan kondisi tersebut diperparah dengan lokasi TPA yang dekat dengan sungai, sehingga dikhawatirkan dapat mencemari perairan di Kampung Tanjung Batu.
“Pastinya potensi pencemaran itu cukup tinggi sekali,” katanya, Senin (7/3/22).
Lanjutnya, luas lahan TPA yang ada saat ini berkisar mencapai dua hektare. Dan jarak dari tumpukan sampah hingga bibir sungai hanya berkisar 40 meter. Ditakutkan nantinya pencemaran yang terjadi dapat merusak ekosistem perairan dan berdampak kepada ekonomi masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
“Karena itu ini menjadi usulan prioritas kita karena dampaknya bisa sangat besar,” tuturnya.
Dikatakannya, pihaknya telah melakukan pembersihan TPA yang membuat usia penggunaan bisa lebih lama.
“Paling tidak bisa digunakan sekitar satu tahun kedepan,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menyiapkan lahan seluas lima hektare di kilometer dua jalan poros Tanjung Batu sebagai lokasi baru pembangunan TPA. Diakuinya rata-rata total sampah yang dihasilkan dari Pulau Derawan mencapai 30 ton setiap bulan, angka tersebut belum ditambah dengan sampah yang dihasilkan dari Kampung Kasai dan Tanjung Batu.
Darwis berharap lahan untuk TPA baru bisa segera dikabulkan, serta pengelolaan bisa mendapatkan dampingan lebih lagi dari dinas yang terkait.
“Sudah kita usulkan dari 2020, tapi belum terealisasi,” tutupnya. (Yud/Ded)