TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kabupaten Berau yang merupakan primadona pariwisata yang ada Kalimantan Timur bahkan di Indonesia.
Tiga hal yang tercatat menjadi hal itu benar adanya, diantaranya adalah keindahan dan kekayaan alam yang sangat luar baisa.seperti perairan berau merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari segitiga karang dunia terkenal akan koralnya. Dengan kekayaan alam yang sangat luar biasa. Yang kedua adalah kekayaan hutan tropis di berau, sebab ada satwa andemik seperti orang utan, hiu tutul, penyu, pari manta dan berbagai satwa lainnya yang membuat berau menjadi tempat wisata dan industri kreatif.
Yang terakhir adalah budaya yang dimiliki berau. Tiga suku asli yang ada, yaitu Suku Banua, Suku Dayak dan Suku Bajau yang selama ini berdampingan dengan para pendatang. Hal tersebut disampaikan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas dalam dialog publik parekraf.
Dirinya menyebut ketiga hal tersebut lah yang membuat berau menjadi primadona pariwisata yang ada di Kalimantan Timur. Dikatakannya, tidak hanya ketiga hal tersebut saja, para kerajinan yang ada di Kabupaten Berau juga ikut ambil andil dalam memperkuat sektor wisata.
“Seperti pengrajin tenun dan batik yang sudah mulai berkembang saat ini,” ungkap Sri Juniarsih Mas, (5/3/22).
Lanjutnya, sebagai peningkat sektor pariwisata tentu hal tersebut juga dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat. Ini terbukti dengan prestasi yang diperoleh oleh para pengrajin. Seperti contohnya hasil batik yang sudah pernah dipamerkan di negara Belanda dan bahan baku cokelat yaitu kakao yang saat ini mulai menjadi primadona yang baru yang akan dikembangkan di berau.
“Dengan adanya bahan baku kakao dan sudah adanya pabrik kita juga akan kembangkan sendiri untuk pembuatan cokelat di kabupaten berau ini,” jelasnya.
Dikatakannya, kerajinan lain juga ikut mendukung, seperti kerajinan batik kelapa yang bisa diolah menjadi berbagai macam jenis prodak. Seperti piring, gelas, nampan dan sendok grpu yang bisa digunakan pada saat traveling.
“Salah satu hotel di berau sudah memamerkan berbagai macam kuliner dan kerajinan asli buatan dari para UMKM kabupaten berau,” bebernya.
Kedepan, Sri menyebut dirinya akan membuatkan Peraturan Bupati (Perbub) untuk mewajibkan semua kuliner dan kerajinan wajib ada pada hotel-hotel di Kabupaten Berau.
“Supaya paling tidak bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di Bumi Batiwakkal. Dan berau bisa semakin terkenal dengan sektor pariwisatanya,” tutupnya. (Yud/Ded)