TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau akan gelontorkan total dana Rp 200 Juta yang diperuntukan bagi anak yatim piatu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Diketahui ada Sepuluh kelurahan yang nantinya akan mendapatkan bantuan dana tersebut.
Hal tersebut disampaiakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Rusli, Selasa (15/2/22). Dirinya mengatakan bantuan tersebut baru pertama kali diberikan pada tahun 2022 ini. Ia mengakui, pihaknya saat ini tengah membuat dasar hukumnya, berupa Peraturan Bupati (Perbup). Ia mengatakan, draft telah dikirim ke bagian hukum dan saat ini posisinya masih dalam tahap harmonisasi di provinsi.
“Karena bantuan tersebut masih terbilang baru, jadi kami mesti buatkan dasar hukumnya dulu,” ungkap Rusli.
Lanjutnya, Rusli menjelaskan terkait mekanisme bantuan yang akan diberikan. Besaran bantuan akan diberikan Rp 250 ribu per bulan dan akan diberikan setiap triwulan sekali. Rencananya pencairan akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening bank agar lebih aman. Rusli mengakui, pihaknya hanya sebagai verifikator data yang memastikan kelayakan penerimanya.
“Yang melakukan transfer nantinya lewat perbankan, kami hanya akan meemberikan nama yang sudah lolos verifikasi saja,” katanya.
Dan apabila anak-anak yang belum memiliki rekening bisa diwakilkan oleh walinya. Rusli berharap bantuan tersebut akan disalurkan secpatnya. Jika bantuan tersebut belum bisa mengakomodir semua anak, akan diusahakan melalui Anggaran Bantuan Tambahan (ABT).
“Bantuan juga bisa diberikan kepada kelaurga yang memiliki lebih dari satu anak,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, bantuan tersebut diberikan kepada anak yatim piatu yang berada di sepuluh kelurahan. Yakni, Tanjung Redeb, Bugis, Gayam, Karang Ambun, Gunung Panjang, Sei Bedungun, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur dan Rinding. Sementara, bantuan untuk di kampung akan diberikan melalui Dana Alokasi Kampung (DAK).
“Jadi yang di kampung juga tetap dapat bantuan,” ucapnya.
Rusli menambahkan, jumlah anak yatim piatu dihitung berdasarkan usulan dari pihak kelurahan. Pihaknya masih akan memverifikasi ulang mengenai kebenaran data tersebut. Ia memprediksi jumlah anak yatim piatu yang terdata sekira 200 anak. Hal itu berdasarkan jumlah santunan bagi anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 tahun lalu.
“Meskipun data itu mencakup seluruh wilayah Kabupaten Berau, tetapi yang paling banyak berada di wilayah perkotaan,” tutupnya. (Yud/Ded)