TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bertempat di Rumah Dinas Jabatan Bupati, pada Rabu malam (09/02/22), Kakao Berau resmi menerima sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM melalui Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur (Kaltim).
Hadir pada penyerahan sertifikasi tersebut – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur, Sofyan, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas; Asisten I M.Hendratno; Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Sri Lastami; Dahniar Ratnawati; Kepala Dinas Perkebunan Lita Handini; Head of Cacao Busines Unit PT Berau Coal, Muhammad khodim; Kepala Subbidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum, Zainut Taqwim. MPIG serta beberapa Camat yang wilayahnya merupakan penghasil Kakao Kabupaten Berau.
Biji kakao di Kabupaten Berau merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Melalui Berau Cocoa, salah satu pilar bisnis PT Berau Coal, biji kakao Berau telah beredar di pasar lokal Indonesia dan kini telah menembus pasar di Benua Eropa dan Australia. Pengembangan agribisnis ini terus dilakukan agar menjadi penopang ekonomi Kabupaten Berau di masa depan.
Berau Cocoa sendiri merupakan salah satu project pengembangan ekonomi masyarakat melalui agribisnis kakao. Project ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal yang bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Berau dan Pusat Pengembangan Kopi dan Kakao (Puslitkoka). PT Berau Coal melakukan pendampingan kepada petani kakao untuk mencapai standar kualitas biji terbaik, membantu pengembangan pasar serta penyiapan pabrik pengolahan kakao di Kabupaten Berau.
Head of Cacao Busines Unit PT Berau Coal, Muhammad khodim mengatakan sertifikasi ini merupakan raihan bersama, atas sinergi dan kolaborasi pihaknya bersama dengan Dinas Perkebunan serta Masyarakat Perlindungan Indonesia Geografis (MPIG).
Dirinya menyebut, MPIG itu termasuk lintas sektorat, Dinas Koperingakop, Dinas Perkebunan dan Dinas Perijinan.
“Tentunya Berau cocoa dan beberapa kawan-kawan untuk menggagas ide ini adalah untuk mengekspor atau mempublikasi tentang kekhasan kakao Berau itu yang pertama. Kedua itu juga untuk semacam paten, jadi kita Indikasi Geografis (IG) itu kan menunjukkan karakteristik barang atau produk itu berasal.
Khodim mengatakan dengan adanya IG, Kakao Berau menjadi original, asli berasal dari Kabupaten Berau.
“Karena memang beberapa mitra kita ini meminta bahwa harus ada izin. Nah sertifikasi ini menjadi indikasi kita saat ini yang kita peroleh. Jadi ini juga dari sisi anggaran dianggarkan juga oleh Dinas Perkebunan Provinsi kaltim kemudian juga teman- teman lintas pemerintah Berau.
Dirinya mengharapkan Berau Cocoa ini bisa diterima dan bisa terus di kembangkan untuk meningkatkan nilai daripada kakao Berau,
“Kedepan, kita akan terus akan mengembangkan dan berinovasi serta kita juga akan menjaga konsistensi, dan secara volume juga produk olahannya pun akan kita tambah,” Ujar Khodim.
Sementara itu Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, atas nama Pemerintah Kabupaten Berau, ia merasa bersyukur dan berbangga, karena potensi komoditas kakao Berau disambut sedemikian positif oleh berbagai kalangan. Ucapan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan yang tinggi juga kepada para petani kakao, masyarakat, serta pihak- pihak yang turut membantu Pemkab Berau dalam mengembangkan potensi Kakao Berau yang luar biasa, yang kini semakin dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga mancanegara.
Dikatakan Sri Juniarsih, momentum serah terima Sertifikat Indikasi Geografis Kakao Berau pada malam hari itu, tentu akan semakin memacu semangat Pemerintah Kabupaten Berau dan seluruh pihak terkait dalam rangka mengembangkan potensi kakao di Kabupaten Berau. Sertifikat ini akan sangat bernilai dan menjadikan kakao Berau kian kokoh berdiri di atas identitas keunikan yang dimilikinya, yang berbeda dengan komoditas kakao dari daerah lainnya.
Dikatakan saat ini kakao Berau berada di 6 kecamatan dan semuanya memiliki kekhasan 6 rasa masing masing.
“Dan Alhamdulillah sudah di ekspor sampai keluar negeri dan bahkan sudah dikenal di dunia, tapi sayangnya beberapa masyarakat belum mengetahui hal tersebut,” Ujar Sri Juniarsih
Maka dari itu dirinya berpesan kepada dinas terkait maupun PT Berau Coal melalui Berau Cocoa untuk mengolah coklat ini supaya bisa dirasakan oleh masyarakat Berau dan ia berharap bisa dipajang di galeri galeri yang ada di hotel hotel, sehingga coklat Berau semakin dirasakan oleh masyarakat Berau.
“ketika orang yang datang berwisata ke kabupaten Berau dapat menikmati dan melihat banyak sekali keunggulan yang bisa ditunjukkan seperti kakao dengan coklatnya, kemudian juga dengan produk makanan lain dengan packaging yang bagus, juga batik, tenun dan sebagainya. Sehingga ekonomi masyarakat secara luas semakin berkembang, mudah mudahan bisa tercapai dalam waktu dekat.
“Kepada pihak Berau Coal melalui salah satu pilarnya yakni Berau Cocoa sangat berterima kasih sekali untuk memasarkan dan membangun petani kakao Berau dalam membeli hasil perkebunan mereka. Selain itu Berau Coal juga telah memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dan ini ingin ya saya itu bisa benar- benar direalisasikan buka hanya secara nasional ataupun internasional tetapi juga dikalangan masyarakat Berau itu juga dirasakan,” Tandasnya.
“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham dan Kakanwil Kemenkumham Kaltim. Besar harapan saya, kerja sama yang baik ini akan terus terjalin,” Tambahnya.
Kemudian, secara khusus dirinya berpesan kepada jajaran Dinas Perkebunan Kabupaten Berau, agar senantiasa melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat, terutama di wilayah penghasil komoditas kakao. (Rzl/Ded/Adv)