TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dari data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabupaten Berau, bahwa saat ini sebanyak 43 kampung yang masih berada di dalam Kawasan blankspot atau tidak memiliki sinyal telekomunikasi. Kepala Bidang Penyelenggaraan E-government, Rahmatia mengatakan, rencana pada tahun 2022 mendatang akan akan pemasangan 21 Tower Base Transceiver Station (BTS).
Rahmatia menjelaskan, sepanjang tahun 2021 ini tidak ada penambahan BTS di Bumi Batiwakkal. Ia mengakui Berau telah mengajukan usulan 54 titik tambahan BTS pada Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), namun hanya 21 BTS yang mendapatkan persetujuan dan akan mulai direalisasikan pada tahun 2022.
“Seharusnya bulan November 2021 kemarin sudah ada rencana pembangunan BTS di Kampung Bohesilian, Kecamatan Maratua, tetapi karena ada suatu kendala sehingga rencana tersebut batal dilaksanakan. Rencanya di 2022 baru akan dilakukan pemasangan bersamaan dengan 20 tower lainnya,” jelas Rahmatia,Selasa (28/12/21).
Lanjutnya, seluruh pembangunan tower akan dilakukan oleh Menkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Dirinya menyebut tim dari pusat saat ini sedang melakukan tahap survey. Ia mengakui akses menuju lokasi pemasangan tower menjadi kendala yang dihadapi tim untuk membawa material menuju lokasi.
“Karena medan yang susah dan saat ini musim penghujan membuat tim kesulitan,” ucapnya.
Tambahnya,21 titik pemasangan tower BTS tersebut tersebar pada beberapa kecamtan di Berau, Kecamatan Kelay menjadi kecamatan yang terbanyak menerima tambahan pemasangan tower dengan 11 titik, sisanya tersebar pada Kecamatan Segah, Sambaliung, Batu Putih hingga Derawan dan Maratua.
”Tim survey di Kecamatan Kelay rencananya besok akan mencoba menuju lokasi dengan menyusuri aliran sungai,” katanya.
Selain medan, sumber listrik diakui Rahmatia juga menjadi kendala dalam penyelesaian masalah blankspot di Berau. Menurutnya, tower tidak akan bisa dipasang apabila tidak ada ketersediaan listrik, penggunaan genset diakuinya bukanlah alternatif yang tepat, karena akan memakan biaya operasional yang mahal. Ketersediaan lahan juga hal yang harus disiapkan untuk pemasangan tower nantinya.
“Kita sudah berkomunikasi dengan pemerintah kampung pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), bahwa seluruh kampung siap menyediakan sejumlah lahan untuk lokasi pembangunan tower,” tutupnya. (Yud/Ded)