TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim mangakui mengenai Icon terbaru yaitu Pusaka Agung yang artinya Pengembangan Usaha Sapi, Kambing dan Angribisnis Jagung sentranya berada di tiga kecamatan, yakni Batu Putih, Talisayan dan Biatan.
Saat ini, ia juga melakukan ekspansi ke daerah Kecamatan Sambaling, Gunung Tabur, Teluk Bayur dan juga ke daerah Tabalar. Seluruh daerah di Kabupaten Berau yang berpotensi memiliki lahan kering akan difokuskan untuk jagung.
“Ekspansi sudah dimulai, hampir mencakup seluruh kecamatan dan kampung di Kabupaten Berau,” ujar Mustakim, Kamis (15/12/21).
Saat ini dengan program tersebut, Batiwakkal mulai dikenal dengan jagungnya.
“Selama empat tahun terakhir kita dikenal sebagai penyangga dalam produksi jagung untuk Kaltim,” katanya.
Diakuinya, selama ini di Kaltim diketahui banyak kabupaten selain Berau yang menolak program tersebut. Jadi bantuan dari Sarana Produksi (Saprodi) bisa diambil oleh Kabupaten Berau.
“Kebanyakan kabupaten tidak memiliki kesiapan lahan, diketahui jagung tersebut tidak terbuka pemasarannya sehingga petani takut. Sedangkan di berau sendiri saat ini telah memilki brand, jadi kebanyakan pembeli datang sendiri ke berau, jadi makin lama makin baik pemasaran di sini,” terangnya.
Untuk tahun ini, harga dari jagung diakui Mustakim sudah cukup bagus dan tentunya menguntungkan untuk para petani jagung di Berau.
“Keuntungan bias terlihat dari modal yang dikeluarkan, dari 1 Hektare lahan bisa menghasilkan 6 Ton jagung di kali Rp 4 Ribu bisa mencapai Rp 24 juta perhektare,” jelasnya.
Mustakim berharap harga jagung bisa terus setabil seperti saat ini kedepannya. Agar para petani jagung Berau bisa sukses dan sejahtera tentunya.
“Tentu Kabupaten Berau Namanya bisa dikenal diluar sebagai penghasil jagung terbesar di Kalimantan Timur,” tutup Mustakim. (Yud/Ded)