TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Permasalahan mengenai penyegelan lahan yang ditempati SMP 1 Bidukbiduk belum ada kejelasan yang pasti. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Adang Salik saat dikonfirmasi pada Rabu (17/11/21).
Ia menuturkan, pihaknya belum menerima laporan dari Kepala Sekolah SMP 1 Biduk-biduk tentang perkembangan terkini dari kondisi yang ada di sekolah tersebut.
“Masih belum tau juga perkembangannya, masalahnya kan belum ada laporan dari kepala sekolah, berarti belum ada perkembangan berarti, Cuma saya berpesan kepada kepala sekolah kalau memang ada perkembangan atau apapun informasi yang ada tolong dilaporkan saja, Cuma ya belum ada, dan kalau ada pasti dilaporkan,” jelasnya.
Terkait dengan wacana Dinas Pertanahan yang baru akan melakukan pembebasan lahan SMP 1 Biduk-biduk pada tahun 2022 mendatang, Adang mengaku menyerahkan sepenuhnya prihal lahan kepada Dinas Pertanahan. Yang terpenting adalah bagaimana anak-anak peserta didik ini bisa kembali belajar tatap muka.
“Kalau masalah tanah itu kan ranahnya dinas pertanahan, bagi kami yang terpenting adalah bagaimana agar anak-anak ini bisa belajar secara tatap muka apalagi karena Covid-19 ini kan anak-anak terpaksa belajar dirumah sudah hampir dua tahun kan,” tuturnya.
Ia berencana akan ke Kepala Dinas Pendidikan untuk membicarakan bagaimana kelanjutan dan langkah-langkah apa yang harus diambil dari permasalahan ini. Seperti kemungkinan nantinya akan kembali menghadap bupati atau asisten 1 untuk melakukan pembahasan lanjutan.
“Nanti mungkin rapat lagi, tapi harus melalui Kadis dulu,” sambungnya.
Terkait solusi lain seperti menyewa gedung untuk digunakan sementara, diakuinya hal tersebut tidak mungkin dilakukan, selain karena tidak ada anggaran, ia menyayangkan gedung sekolah yang baru saja selesai direnovasi pada 2020 lalu.
Menurutnya, pengambil kebijakan seperti camat harus bisa tegas saja untuk membuka segel yang ada di sekolah. Dikatakan Adang hal tersebut dilakukan demi kebaikan anak-anak peserta didik. Masyarakat juga seharusnya punya peran aktif dalam permasalahan ini.
“Saya belum ada mendengar ada gerakan-gerakan dari masyarakat, komite maupun kepala kampung,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 1 Bidukbiduk yang dikonfirmasi melalui telepon belum bisa memberikan komentarnya. (Yud/Ded)