TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam penunjang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Vaksin bagi pelajar menjadi prioritas utama, terutama para santri yang berada di pesantren. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi Senin (20/9/21).
Iswahyudi mengungkapkan bahwa hingga saat ini para santri memang belum ada yang tersentuh vaksinasi covid-19, ini bukan karena tidak diperhatikan oleh Dinkes. Dirinya mengakui, para santri kedepannya akan diikut sertakan bersamaan dengan vaksinasi pelajar lainnya. Langkah ini dilaksanakan untuk mengendalikan penularan covid-19 agar PTM bisa segera terlaksana.
“Jatah vaksinasi yang menyasar khusus ke pesantren belum ada, ” tuturnya.
Tambahnya, pihak dinkes masih melakukan proses pendataan mengenai berapa jumlah pondok pesantren (ponpes) yang berada di Berau. Serta menjumlahkan berapa santri yang bisa mendapatkan dosis vaksin, sebab adanya batasan umur 12 tahun kebawah yang belum bisa mendapatkan vaksinasi.
“Sisanya sudah masuk radar kita, ” katanya.
Iswahyudi juga mengatakan kalau siswa dan santri sudah masuk dalam skala prioritas Dinkes Berau. Untuk proses vaksinasi nanti akan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun pihak-pihak lain.l, seperti perusahaan atau TNI-Polri.
“Pendataan telah berjalan dibantu juga bersama Dinas Pendidikan, ” sambungnya
Ia akui yang menjadi kendala saat ini adalah kiriman vaksin yang msih terbatas, sehingga suplay yang diberikan tidak merata. Sementara ini Dinkes masih terfokus pada pelayan publik, lansia dan selanjutnya pelajar.
“Jika vaksin mencukupi, jelas tidak ad kendala untuk kita untuk merealisasikan semua kalangan, ” paparnya
Dilihat dari persentase pemberian vaksin saat ini dosis pertama baru mencapai angka 38% dan vaksin dosis ke 2 baru 24%. Jauh dari target herd immunity yaitu dosis kedua minimal 70% dari jumlah penduduk disuatu daerah.
“Kendala saat ini hanya jatah vaksin yang diberikan ke Berau terbatas. Hal ini bukan hanya Berau yang mengalaminya, tetapi semua, ” jelasnya.
Iswahyudi menargetkan akhir tahun ini perolehan capaian vaksin bisa sampai 75 %, baik dosis pertama maupun kedua.
“Tidak ada kata tidak mungkin, mudahan bisa terlaksana, itu target kita diakhir 2021 ini, ” tutupnya. (Yud/Ded)