GUNUNG TABUR, PORTALBERAU – Wahyuni, wanita 42 tahun ini merupakan Ketua Kelompok Tani Sumber Karya, Kampung Tasuk yang menekuni profesi sebagai petani sudah sejak 1998. Perempuan berhjiab ini tentu sudah paham betul soal potensi panen padi yang dikelolanya selama ini. Lahan sawah yang sudah dimiliknya seluas 30 hektare, salah satunya dimanfaatkannya untuk menanam padi kualitas super.
“Seperti jenis Padi Varietas Mekongga dan Inpari 42,” ungkapnya kepada awak media.
Ia mengakui jika menanam padi tentu tak bisa menghindari adanya serangan hama, sehingga membuat hasil panen padinya kurang maksimal. Hama itu memang menjadi salah satu kendala setiap petani. Tetapi menurutnya, dengan pola tanam serempak, itu akan mengurangi serangan hama pada padi.
“Kalau terkait hasil panen setiap musimnya itu berbeda, karena kendala kita ada dari serangan hama, ada juga dari bibitnya,” kata dia
Terlebih bibit untuk padi berkualitas juga sulit didapat, Wahyuni mengaku dulu petani di kampungnya hanya menggunakan bibit lokal atau bibit seadanya saja, tanpa memperhatikan kualitas berasnya. Sekarang, sejak adanya pendampingan dari berbagai pihak salah satunya PT Berau Coal, Wahyuni dan petani lainnya merasa cukup terbantu. Bahkan sudah bisa memperbaiki kondisi ekonomi mereka hanya dari hasil bertani.
“Selain pendampingan, kami juga dibantu bibit padi. Apalagi petani juga merasa terbantu dengan adanya jual beli gabah basah ke perusahaan Berau Coal,” bebernya.
“Sekarang juga hasil panen kami cukup meningkat. Alhamdulillah, sekali panen untuk luas sawah satu hektare sudah hampir mencapai 6-7 ton,” lanjutnya.
“Kami berharap, dukungan terhadap petani baik dari pemerintah maupun PT Berau Coal bisa terus konsisten dalam mewujudkan komitmennya untuk membantu para petani di Berau,” tambahnya.
Dukungan PT Berau Coal ini juga diakui dan diapresiasi penuh oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim. Dia mengakui selama ini mereka berkolaborasi dengan PT Berau Coal dalam pengadaan bantuan benih yang berkualitas.
“Berau Coal memang selalu mensupport benih lalu kami akan memanen dengan hasil yang memang cukup maksimal. Pemasarannya juga diambil oleh mereka langsung,” katanya.
Sementara Bupati Berau Sri Juniarsih yang hadir dalam acara Panen Musim Rendeng atau dinamakan Panen Pertama di Kampung Tasuk, menyampaikan terima kasih kepada PT Berau Coal yang sudah selalu mendampingi para petani di Kampung Tasuk khususnya.
“Saya berharap pendampingan seperti ini bisa terus menerus dilakukan melalui pembinaan-pembinaan dalam hal peningkatan produksi hasil tani yang ada di kampung tasuk,” kata Bupati Berau.
Di tempat yang sama, General Manager CSR PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede, menjelaskan pendampingan yang dilakukan untuk petani di Kampung Tasuk ini menjadi salah satu bagian dalam 4 pilar Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal.
“Potensi padi itu sangat bagus. Bahkan saat ini Berau Coal mempunyai program untuk memanfaatkan potensi lokal. Salah satunya padi. Padi sendiri merupakan salah satu unggulan Berau,” tegas Horas.
Bahkan hasil dari panen langsung dibeli dan diolah. Sehingga para petani, tidak kesulitan dalam menentukan pasar. PT Berau Coal dalam hal ini pun fokus untuk pasar dan pengolahannya.
“Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC), berupaya terus mendukung kegiatan pertanian untuk mendorong ketahanan pangan di Berau,” tutupnya. (*)