GUNUNG TABUR, PORTALBERAU– Potensi cokelat Kabupaten Berau kian menunjukkan kelasnya di pasar internasional. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, mengungkapkan bahwa permintaan cokelat asal Berau dari pasar luar negeri terus meningkat, bahkan belum mampu dipenuhi hingga saat ini.
“Permintaan cokelat Berau itu sangat luar biasa. Kami masih kekurangan pasokan untuk memenuhi standar internasional,” ungkap Sri.
Ia menyebutkan, baru-baru ini Kabupaten Berau menerima kunjungan pelaku industri cokelat dari Prancis dan Swiss. Dari Prancis, permintaan mencapai 25 ton per tahun, sementara dari Swiss mencapai 50 ton per tahun.
Padahal, kata dia produksi cokelat Berau saat ini berkisar 500 ton per tahun, namun tetap belum mencukupi kebutuhan pasar global.
Menurut Sri, tingginya minat terhadap cokelat Berau tidak terlepas dari kualitas fermentasi yang unggul, yang menghasilkan cita rasa khas dan diakui secara internasional.
“Cokelat Berau ini punya karakter rasa yang khas, ada sentuhan rasa citron. Itu karena fermentasinya bagus dan konsisten,” jelasnya.
Ia menegaskan, meski Indonesia memiliki banyak daerah penghasil kakao seperti Sulawesi, Jawa, dan Bali, namun cokelat Berau memiliki keunggulan tersendiri sehingga menjadi incaran pasar premium dunia.
Untuk menjawab tantangan keterbatasan pasokan, Bupati meminta seluruh pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan kampung agar mulai mengoptimalkan lahan tidur milik masyarakat untuk ditanami kakao.
“Saya minta Pak Camat, Pak Lurah, dan Pak RT mendata tanah-tanah warga yang masih nganggur. Kita tanami cokelat, karena pasar sudah jelas dan permintaannya tinggi,” tegasnya.
Sri juga menekankan pentingnya penguatan hilirisasi kakao, khususnya pada proses fermentasi dan pengolahan pascapanen, agar nilai tambah cokelat Berau semakin meningkat dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Ia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, untuk pengembangan fasilitas fermentasi hingga pengolahan cokelat di tingkat lokal.
“Kalau masyarakat punya lahan, bibitnya tersedia, lalu fermentasinya kita perkuat, maka ekonomi masyarakat bisa meningkat. Kita sama-sama maju dari sektor cokelat ini,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





