TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau membangun pos jaga di kawasan Tepian Ahmad Yani dengan nilai anggaran sebesar Rp249 juta.
Pembangunan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan fasilitas pendukung di salah satu kawasan wisata kuliner andalan Kota Tanjung Redeb.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah, melalui Staf Bidang Pengembangan Pariwisata, Andi Nursyamsi, menjelaskan bahwa pembangunan pos jaga dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung maupun pedagang yang beraktivitas di kawasan tepian.
“Pos jaga ini dibangun di area Tepian Ahmad Yani. Karena kawasan ini merupakan destinasi wisata, tentu harus ada fasilitas pendukung yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” ujar Andi.
Selama ini, lanjutnya, pedagang dan pengunjung kerap mengeluhkan aktivitas parkir kendaraan besar, khususnya truk-truk yang antre bongkar muat menuju kawasan pelabuhan.
Lanjutnya, kondisi tersebut paling sering terjadi pada pagi hingga siang hari dan dinilai mengganggu kenyamanan kawasan wisata.
Sementara itu, aktivitas wisata di Tepian Ahmad Yani justru ramai pada sore hingga malam hari. Pada jam-jam tersebut, kawasan dinilai cukup rawan karena minim pengawasan.
Dengan adanya pos jaga, diharapkan petugas dari Satpol PP maupun Dinas Perhubungan dapat terbantu dalam menjalankan fungsi pengamanan dan penertiban.
“Wisata tepian ini ramai dari sore sampai malam. Malam hari rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau ada petugas berjaga di pos, tentu pengunjung akan merasa lebih aman,” jelasnya.
Penentuan lokasi pos jaga merupakan hasil kesepakatan bersama para pedagang kaki lima dan pelaku UMKM yang berjualan di kawasan tersebut. Pos ditempatkan tidak jauh dari landmark Berau agar mudah terlihat dan strategis untuk pengawasan.
Awalnya, ukuran bangunan direncanakan lebih besar. Namun, desain kemudian disesuaikan karena menggunakan sebagian ruang trotoar. Meski begitu, Disbudpar memastikan fungsi trotoar tetap berjalan dan ramah bagi pejalan kaki serta penyandang disabilitas.
Disbudpar juga menegaskan bahwa pos jaga tidak dibangun secara seadanya. Desain bangunan disesuaikan dengan konsep estetika kawasan tepian agar terlihat serasi dan menarik.
“Kami tidak ingin pos jaga ini terlihat seperti pos biasa. Konsepnya mengikuti konsep tepian, desainnya diperindah, lengkap dengan interior agar petugas yang berjaga juga merasa nyaman,” ucapnya.
Ia mengaku, anggaran pembangunan tidak hanya digunakan untuk bangunan fisik, tetapi juga mencakup fasilitas pendukung seperti interior, toilet ramah lingkungan, serta pengadaan dan pemasangan CCTV di delapan titik sepanjang kawasan Tepian Ahmad Yani dengan panjang sekitar 450 meter.
Selain itu, turut disiapkan sistem pengeras suara dan instalasi pendukung lainnya.
Dengan penambahan fasilitas tersebut, Disbudpar berharap kawasan Tepian Ahmad Yani dapat “naik kelas” menjadi destinasi wisata yang lebih tertata, aman, dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
Ia menyebut, pembangunan pos jaga ditargetkan rampung pada 30 Desember 2025. Pekerjaan telah dimulai sejak 20 November lalu dan hingga kini progres pembangunan dinilai berjalan sesuai rencana.
“Kami optimistis bisa selesai tepat waktu, mudah-mudahan cuaca mendukung,” ujarnya.
Ke depan, Disbudpar Berau juga akan menggelar rapat koordinasi lanjutan untuk membahas penugasan petugas jaga agar fasilitas yang telah dibangun dapat difungsikan secara optimal. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim




