TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemkab Berau kembali melakukan perombakan struktur organisasi melalui pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pimpinan Tinggi Pratama serta Administrator untuk formasi tahun 2025.
Pelantikan digelar pada Selasa (2/12/25) dan dipimpin langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.
Sebanyak tujuh pejabat resmi menempati posisi baru berdasarkan Keputusan Bupati Berau Nomor 800.1.3.3/1538/BKPSDM-1/2025.
Di antara mereka, Abdul Majid kini dipercaya memimpin Dinas Perikanan, Mulyadi menjadi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Anang Wahananto mengambil posisi strategis di DPUPR sebagai Kepala Bidang Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan, dan Jasa Konstruksi.
Sementara jabatan di sektor pendidikan juga mengalami rotasi, termasuk pengisian sejumlah kepala bidang di Dinas Pendidikan.
Dalam arahannya, Bupati Sri Juniarsih menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar agenda rutin pemerintahan.
Ia mengingatkan seluruh pejabat bahwa mereka kini memegang amanah besar yang menuntut kinerja nyata.
“Saudara telah menerima tanggung jawab yang tidak kecil. Amanah ini wajib dijalankan dengan profesionalitas, akuntabilitas, dan dedikasi tinggi. Pelantikan bukan akhir, justru inilah titik awal untuk bekerja lebih fokus,” tegasnya.
Sri meminta para pejabat segera melakukan penyesuaian di unit kerja masing-masing, memperkuat koordinasi internal, dan memastikan pelayanan publik berjalan optimal.
Menurutnya, jabatan yang diemban merupakan bentuk kepercayaan berdasarkan penilaian objektif atas kemampuan dan rekam jejak.
Sri menekankan sejumlah isu yang selama ini menjadi perhatian, termasuk disiplin waktu kerja dan loyalitas aparatur.
Ia menegaskan tidak ingin lagi mendengar ada pejabat yang tidak berada di tempat saat jam kerja tanpa alasan jelas.
“Korupsi itu bukan hanya soal uang, tapi juga korupsi waktu. Jabatan ini pilihan kita masing-masing. Karena itu harus dijalankan sepenuh hati,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa loyalitas, profesionalitas, dan integritas menjadi tiga pilar utama yang ia tekankan dalam membangun birokrasi Berau.
“Saya membutuhkan ASN yang loyal dan profesional. Pintar itu bonus, tetapi tanpa loyalitas, pekerjaan tidak akan pernah maksimal,” ucapnya.
Sri turut mengingatkan bahwa setiap keputusan di OPD harus melalui mekanisme yang tepat dan dibangun melalui koordinasi.
“Tidak boleh ada pejabat yang berjalan sendiri. Semua harus dikombinasikan dengan Sekda, para Asisten, dan dilaporkan kepada pimpinan. Kita adalah tim kerja, bukan individu yang membuat kebijakan sesuka hati,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa ia juga rutin berkomunikasi langsung dengan Kepala Dinas, Sekretaris, hingga Kepala Bidang untuk memastikan instruksi kepala daerah diterjemahkan dengan benar di lapangan.
Sri mengingatkan bahwa masyarakat kini sangat kritis dan segala aktivitas aparatur bisa langsung menjadi sorotan publik melalui media sosial.
“Kita ini sedang diawasi. Kritik masyarakat adalah CCTV bagi kita. Jangan anggap remeh. Tugas kita adalah memastikan pelayanan berjalan baik dan akuntabel,” katanya.
Ia berharap pejabat yang baru dilantik mampu menularkan energi positif kepada seluruh staf di bawahnya sehingga menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.
Dirinya pun menegaskan bahwa jabatan bukan hanya pertanggungjawaban kepada pimpinan, tetapi juga kepada Tuhan.
“Amanah ini bukan sekadar formalitas. Setiap tanggung jawab akan diminta pertanggungjawabannya. Karena itu bekerjalah dengan hati, saling mengingatkan, dan saling menopang dalam kebaikan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





