TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau menggelar Rapat Koordinasi dan Kerja Sama Lintas Sektoral Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ruang Paris Lt. 4 Hotel Bumi Segah, Senin (17/11/25).
Dalam kesempatannya, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa posisi Kabupaten Berau sebagai daerah pesisir, daerah perbatasan, dan destinasi pariwisata berkembang membawa peluang sekaligus ancaman.
“Mobilitas penduduk yang tinggi, arus transportasi laut, migrasi tenaga kerja, serta aktivitas perdagangan dan pariwisata dapat menjadi celah bagi pelaku TPPO. Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat, tetapi juga karena kesempatan,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa kasus perdagangan orang di Indonesia kian marak, dengan modus yang semakin variatif.
Lanjutnya, Tawaran kerja palsu, tipu daya emosional, dan bujukan melalui media sosial menjadi cara yang paling sering digunakan.
Kelompok rentan—terutama perempuan dan anak dengan keterbatasan ekonomi dan pendidikan—menjadi korban paling mudah terjerat.
Sri juga menyoroti maraknya kasus eksploitasi anak yang perlu mendapat perhatian serius.
“Saya meminta seluruh perangkat daerah bersinergi dengan aparat keamanan dan penegak hukum. Pencegahan TPPO merupakan amanat Undang-Undang Tahun 2007 dan harus menjadi komitmen kita bersama,” ujarnya.
Ia berharap Rakor yang dilaksanakan dapat menghasilkan rekomendasi strategis dan memperkuat sistem koordinasi antarinstansi.
Ia pun menegaskan bahwa upaya pencegahan tidak cukup hanya menggelar acara seremonial.
Bupati meminta seluruh pihak melakukan tindakan konkret di lapangan.
Beberapa arahan yang disampaikan, antara lain, Pengawasan terhadap aktivitas anak dan remaja, termasuk wacana pemberlakuan jam malam pengawasan, Instruksi kepada Satpol PP, Disbudpar, Dishub, dan perangkat daerah terkait untuk meningkatkan patroli dan pengawasan.
Dan, koordinasi intensif Satpol PP dengan TNI–Polri terkait peredaran minuman keras ilegal yang menurutnya menjadi pemicu aktivitas negatif di dunia malam.
“Saat razia tidak ditemukan apa-apa, tetapi pada hari biasa banyak miras yang beredar di THM. Kalau perlu, saya sendiri yang turun. Satpol PP tidak bisa bergerak sendirian,” tegasnya.
Sri berharap koordinasi lintas sektor benar-benar menghasilkan tindak lanjut dan penguatan perlindungan masyarakat.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Rapat Koordinasi dan Kerja Sama Lintas Sektoral Pencegahan TPPO Tahun 2025 secara resmi saya nyatakan dibuka,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim




