SANGATTA, PORTALBERAU – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur menegaskan pentingnya penggunaan internet secara produktif di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun tata kelola digital yang sehat dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.
Kepala Diskominfo Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, mengatakan perlu ada keseimbangan antara ketersediaan jaringan dengan kesadaran pengguna dalam memanfaatkan teknologi secara positif.
“Kami ingin memastikan internet yang tersedia, baik di kantor pemerintahan, sekolah, maupun fasilitas umum, benar-benar digunakan untuk hal-hal produktif seperti administrasi, pendidikan, dan pelayanan masyarakat,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penyediaan jaringan internet di Kutai Timur tidak hanya sebatas konektivitas, tetapi juga menyangkut efektivitas pemanfaatan untuk mendukung kemajuan daerah.
Karena itu, Diskominfo Kutim mulai menerapkan sistem pengawasan dan pengelolaan jaringan agar pemakaian internet di instansi pemerintah lebih efisien dan terarah.
Melalui sistem tersebut, aktivitas jaringan akan dipantau secara berkala untuk memastikan bandwidth lebih banyak digunakan bagi kebutuhan kerja, pelaporan, dan komunikasi resmi.
Langkah ini juga diharapkan dapat mencegah penggunaan internet yang tidak relevan dengan tugas dan tanggung jawab aparatur.
Selain pengawasan teknis, Diskominfo Kutim turut mengedepankan edukasi digital bagi aparatur sipil negara dan perangkat desa.
Edukasi ini mencakup etika penggunaan internet, keamanan data, serta kesadaran terhadap dampak sosial dari teknologi digital.
Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi Kutai Timur menuju transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah mendorong pemanfaatan jaringan internet untuk mendukung inovasi, kolaborasi, serta pengembangan layanan berbasis teknologi di berbagai sektor.
Ronny juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun ruang digital yang sehat.
“Internet membuka banyak peluang, tapi juga membawa tantangan. Dengan kesadaran bersama, kita bisa menjadikannya alat kemajuan, bukan sumber masalah,” pungkasnya. (ADV)





