TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemkab Berau menggelar rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, Senin (10/11/25) di ruang rapat Bapelitbang Berau, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb.
Pertemuan yang dihadiri organisasi perangkat daerah (OPD), perwakilan dunia usaha, hingga akademisi ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam penyusunan kebijakan serta program strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara terarah dan berkelanjutan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Berau, M Said menyampaikan pemerintah mengungkapkan bahwa pada tahun 2026 Kabupaten Berau akan menghadapi tantangan besar terkait kebijakan fiskal nasional.
Lanjutnya, transfer anggaran dari pusat diproyeksikan mengalami pemotongan hingga Rp 1,7 Triliun, yang berdampak langsung pada proses pembangunan daerah.
“Dengan adanya pemotongan tersebut, kita harus mengambil langkah efisiensi besar-besaran. Pekerjaan yang bersifat infrastruktur besar, seperti pembangunan jalan dan jembatan, akan diminimalkan. Fokus anggaran tahun depan cenderung pada pemeliharaan,” ungkap Said.
Lebih lanjut, Pemkab Berau menginstruksikan efisiensi pada berbagai pos pengeluaran, termasuk pemotongan perjalanan dinas sebesar 50 persen, pengurangan belanja operasional seperti BBM, ATK, dan kebutuhan pendukung lainnya hingga 60 persen dan penghapusan anggaran untuk pembelian baju dinas, kendaraan dinas, dan laptop baru untuk seluruh OPD pada 2026.
Said menuturkan, pemerintah akan fokus pada program prioritas yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat.
Kendati demikian, pada 2029 mendatang, sejumlah program besar telah disiapkan, di antaranya pembangunan Sekolah Rakyat dan penguatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
“Pertemuan kita hari ini sangat strategis. Kita tidak hanya membahas rencana, tetapi memastikan adanya sinkronisasi kebijakan, integrasi program, serta komitmen nyata untuk implementasi,” ujarnya.
Selain itu, diakui Said, Pemkab Berau juga membentuk tim kerja lintas sektor dengan 9 indikator utama sebagai ukuran keberhasilan percepatan pertumbuhan ekonomi.
Ia menginginkan, kolaborasi antar pihak diharapkan tidak hanya menjadi jargon, tetapi diwujudkan melalui program yang terukur dan berdampak.
Said pun menekankan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya berorientasi pada kenaikan angka statistik, namun harus mampu menciptakan kesejahteraan yang merata.
“Saya meminta seluruh perangkat daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk memperkuat komunikasi dan sinergi. Kolaborasi bukan hanya slogan, tetapi harus terwujud dalam program nyata,” ucapnya.
Menurutnya, dengan kerja keras, komitmen, dan kebersamaan dari seluruh pihak, Kabupaten Berau dapat meningkatkan daya saing ekonomi, tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga nasional hingga global.
Ia berharap kegiatan koordinasi lintas sektor pemangku kepentingan dapat merumuskan langkah bersama yang efektif dan berkelanjutan.
“Semoga dengan pertemuan ini menghasilkan langkah strategis yang nyata dan berdampak positif bagi masyarakat,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





