TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Berau, Oktavia, menyoroti arah kebijakan pembangunan daerah yang dinilainya masih terlalu terpusat di wilayah perkotaan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan seharusnya merata, menyentuh hingga pelosok kampung di Bumi Batiwakkal.
Politisi Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) itu menyatakan, masih banyak kawasan kampung yang belum tersentuh fasilitas memadai, terutama terkait infrastruktur pendidikan. Padahal, pemerataan pembangunan menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.
“Pembangunan selama ini masih terfokus di wilayah perkotaan. Harapannya bisa diperluas hingga wilayah kampung,” ungkapnya.
Menurut Oktavia, keterbatasan akses dan minimnya sarana pendukung di sejumlah kampung menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.
Dirinya menyebutkan bahwa masih ada sekolah yang belum memiliki fasilitas layak, baik dari sisi bangunan, sarana belajar, maupun akses transportasi yang sulit dijangkau.
“Banyak infrastruktur yang harus dibangun di kampung, terutama sektor pendidikan di Kabupaten Berau,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, Oktavia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk konsisten terhadap amanat Undang-Undang terkait anggaran pendidikan.
Setiap daerah kata dia, wajib mengalokasikan 20 persen APBD untuk sektor pendidikan agar peningkatan kualitas benar-benar berdampak.
“Karenanya, kami harap di tahun yang akan datang sektor pendidikan bisa terbangun dengan memenuhi 20 persen alokasi dana pendidikan,” jelasnya.
Ia menilai, pemenuhan anggaran tersebut dapat mempercepat peningkatan sarana pendidikan di kampung, termasuk peningkatan kualitas guru dan pemerataan layanan pendidikan yang layak.
Oktavia menambahkan pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada pusat kota. Masyarakat kampung juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh fasilitas pendidikan yang baik.
“Dengan pembangunan pendidikan yang merata, pemerataan kualitas sumber daya manusia dapat tercapai dan kesenjangan pembangunan bisa ditekan,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





