TANJUNG REDEB, PORTALBERAU — Keberhasilan sebuah pemerintahan, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, dapat diukur dari kemampuannya mengatasi tiga persoalan mendasar, yakni kemiskinan, pengangguran, dan stunting.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo. Menurutnya, tiga isu tersebut menjadi indikator nyata dari kesejahteraan masyarakat di daerah.
Politisi Partai NasDem itu menegaskan, masih banyak program pemerintah yang bersifat seremonial atau hiburan masyarakat, padahal belum menyentuh akar persoalan utama.
Karena itu, ia meminta agar Pemkab Berau dan seluruh pemangku kepentingan berfokus pada program prioritas yang langsung berdampak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Keberhasilan suatu pemerintah daerah, baik bupati, wakil bupati, maupun DPRD dan stakeholder lainnya, adalah ketika mampu menekan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta memastikan tidak ada lagi kasus stunting dan gizi buruk di masyarakat,” tegas Sujarwo.
Ia menyebut, kekhawatiran ini beralasan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, angka kemiskinan sejak 2018 hingga 2021 sempat mengalami stagnasi bahkan meningkat.
Pada 2018 dan 2019, angka kemiskinan berada di kisaran 5,04 persen, naik menjadi 5,19 persen pada 2020, dan meningkat signifikan menjadi 5,88 persen pada 2021, atau sekitar 13,6 ribu penduduk.
Kondisi serupa juga terlihat dari tingkat pengangguran terbuka (TPT). Data BPS 2021 mencatat terdapat 6.557 penduduk menganggur.
Meskipun pada 2022 terjadi penurunan sekitar 12,84 persen menjadi 5.715 orang, angka tersebut tetap menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum terserap lapangan kerja.
Sementara itu, untuk persoalan stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau mencatat 18,80 persen dari 4.366 balita masih mengalami kondisi kekurangan gizi.
Angka ini menunjukkan masih perlunya peningkatan kesadaran gizi dan perbaikan asupan nutrisi di tengah masyarakat, meski pengeluaran per kapita terus meningkat tiap tahun.
Meski begitu, Sujarwo tetap mengapresiasi langkah-langkah nyata Pemkab Berau yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir.
Di antaranya pelaksanaan gerakan penurunan stunting, kegiatan job fair untuk menyerap tenaga kerja, serta berbagai program bantuan sosial dan pendampingan bagi masyarakat miskin.
Capaian positif pun mulai terlihat. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan Berau pada 2023 berhasil turun menjadi 5,54 persen — lebih baik dibanding rata-rata Provinsi Kalimantan Timur maupun nasional.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga menurun menjadi 4,95 persen dari sebelumnya 5,02 persen.
“Capaian ini tentu patut diapresiasi, tetapi juga menjadi catatan penting agar program pembangunan ke depan tetap berorientasi pada tiga hal utama: pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, dan percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (Adv)
Editor: Ikbal Nurkarim
Berau Sambut Investasi Tambak Udang Organik, Dorong Perikanan Berkelanjutan
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau membuka peluang kerja sama dengan Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito,...





