PORTALBERAU – Pemerintah pusat terus mengintensifkan langkah penyelamatan satwa endemik pesut mahakam (Orcaella brevirostris) yang kini berada di ambang kepunahan.
Salah satu langkah strategis yang tengah dirancang adalah pembentukan kawasan konservasi bebas kapal pengangkut batu bara di wilayah perairan Kalimantan.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, populasi pesut mahakam kini dalam kondisi sangat kritis.
Berdasarkan data terbaru, hanya tersisa sekitar 64 ekor di Sungai Mahakam, dengan dua di antaranya merupakan kelahiran baru.
“Kita sedang mendesain bersama teman-teman KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) untuk menghentikan pengangkutan batu bara lewat anak sungai,” ujar Hanif dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, aktivitas kapal pengangkut batu bara menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian pesut mahakam.
Selain menimbulkan kebisingan, kapal-kapal tersebut juga berpotensi mencemari perairan dan mengganggu habitat alami satwa tersebut.
Hanif menegaskan, pihaknya bersama KKP akan memastikan kapal-kapal batu bara tidak lagi melintas di anak-anak sungai yang menjadi wilayah hidup pesut.
“Bukan pembatasan, saya inginnya ditutup saja. Stockpile di situ dialirkan lewat darat ke sungai besar, jadi kita lindungi yang satu ini,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, sejumlah kapal batu bara bahkan masih ditemukan di kawasan hulu Sungai Mahakam, termasuk di wilayah Danau Kaskade Mahakam, yang merupakan salah satu lokasi penting keberadaan pesut.
Pemerintah, kata Hanif, kini menaruh perhatian serius terhadap kondisi tersebut.
Untuk memperkuat upaya konservasi, Kementerian Lingkungan Hidup telah menugaskan empat tenaga ahli dari masyarakat lokal untuk fokus memantau dan melindungi populasi pesut mahakam.
Selain itu, verifikasi lapangan terus dilakukan guna mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran yang mengancam kelangsungan hidup satwa langka ini.
Pemerintah ingin memastikan setiap upaya penyelamatan berbasis pada data dan hasil pemantauan langsung di lapangan.
“Kita sudah meminta kepada tim di lapangan agar berfokus pada hasil nyata. Saya tidak mau tahu bagaimana caranya, tapi indikator keberhasilannya jelas: jumlah populasi pesut harus meningkat,” pungkas Hanif menegaskan komitmennya. (*/)





