TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan. Salah satunya melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) se-Kabupaten Berau yang dibuka pada Senin (20/10/25) di Ballroom Hotel Mercure, Jalan Murjani II, Tanjung Redeb.
Kegiatan yang berlangsung hingga 23 Oktober 2025 ini diikuti 218 peserta dari 109 KDMP yang telah terbentuk di seluruh kecamatan di Kabupaten Berau. Tujuan pelaksanaan Bimtek adalah memberikan pemahaman dan keterampilan teknis kepada para pengurus dan pengawas KDMP agar mampu mengelola koperasi secara profesional dan berkelanjutan.
Dalam kesempatannya, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa pembentukan KDMP merupakan mandat langsung dari pemerintah pusat yang bertujuan mendorong kemandirian bangsa di bidang ekonomi dan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045.
“Pembentukan KDMP adalah amanat pemerintah pusat yang harus kita laksanakan di daerah. Tujuannya untuk mendorong kemandirian, mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan, serta pemerataan ekonomi menuju Indonesia Emas,” ujar Sri Juniarsih.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini Berau telah memiliki 109 KDMP, setelah dua kampung yakni Siduung Indah dan Batu Rajang di Kecamatan Segah digabungkan. Keberadaan KDMP diharapkan menjadi wadah pengembangan potensi lokal di setiap kampung dan kelurahan.
Sri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara koperasi, pemerintah kampung, LPM, dan seluruh perangkat desa serta kecamatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada.
“Potensi kampung harus bisa kita angkat dan promosikan. Hasilnya tidak hanya untuk koperasi tapi juga untuk masyarakat luas. Camat juga punya peran penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengoordinasikan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti,” jelasnya.
Dirinya mencontohkan beberapa potensi unggulan Berau yang sudah dikenal di tingkat nasional hingga internasional, seperti hasil laut (kerapu, gurita, lobster, teripang) serta produk kakao Berau yang telah diekspor ke Swiss, Jerman, dan Belanda.
Ia menegaskan bahwa pengembangan potensi lokal ini perlu terus dikawal agar KDMP bisa berperan nyata sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
Selain itu, sektor ketahanan pangan juga menjadi fokus utama. Ia menyoroti potensi pertanian seperti jagung dan padi, yang tengah digencarkan oleh TNI dan Polri, agar bisa dikembangkan melalui KDMP.
“Kita harus dukung penuh KDMP agar bisa menjadi motor ekonomi kampung. Saya juga meminta pihak perbankan untuk turut berperan memberikan dukungan permodalan sesuai regulasi yang ada,” katanya.
Sri mengingatkan agar pengurus KDMP tidak hanya bergantung pada Alokasi Dana Kampung (ADK), karena ke depan alokasi anggaran daerah akan lebih ketat.
Menurutnya, salah satu solusi keberlanjutan ekonomi kampung adalah dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak.
“Jangan berpikir hanya bergantung pada ADK. Kita harus ciptakan inovasi dari potensi desa masing-masing. Bahkan limbah sawit bisa jadi bahan pakan sapi. Banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan KDMP untuk menggerakkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Dirinya juga mengajak seluruh pihak termasuk TNI dan Polri untuk bersama-sama mendukung program nasional ini.
“KDMP adalah program Presiden Prabowo yang harus kita dukung bersama. Kita ingin ekonomi daerah mandiri dan berdaulat. Potensi kampung kita luar biasa, jangan sampai ada lahan yang tidur. Mari kita bangkit dan sejahtera bersama,” kuncinya. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto