TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau mendorong kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di seluruh kampung maupun kelurahan kembali dilakukan.
Hal ini menyusul surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait peningkatan stabilitas daerah dan menjaga kondusivitas.
Dalam kesempatannya, Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, mengatakan surat edaran tersebut telah disampaikan ke seluruh jajaran hingga ke tingkat bawah.
Menurutnya, siskamling menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga keamanan, terutama di tengah dinamika nasional maupun daerah yang berkembang saat ini.
“Hal ini menjadi perhatian kita bersama. Surat edaran sudah kami sampaikan hingga ke bawah, baik kampung maupun kelurahan,” ungkapnya.
Lanjutnya, dalam edaran tersebut, sejumlah poin ditekankan. Pertama, pentingnya melibatkan tokoh masyarakat, agama, adat, dan pemuda melalui forum kemitraan masyarakat.
Ia menyebut, forum tersebut antara lain Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), serta organisasi kemasyarakatan di masing-masing kecamatan. Langkah ini diharapkan mampu mengantisipasi potensi gerakan radikal maupun terorisme.
Poin berikutnya adalah mengaktifkan kembali pengawasan siskamling di tingkat rukun tetangga (RT), dengan melibatkan koordinasi Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta kewajiban lapor 1 x 24 jam bagi pendatang baru.
Tenteram mengakui, pelaksanaan siskamling di kampung-kampung selama ini masih berjalan. Namun, di kawasan perkotaan aktivitas tersebut mulai mengalami penurunan sehingga perlu dorongan lebih.
“Kalau di kampung pasti siskamling tetap berjalan. Mungkin yang perlu lebih ditingkatkan lagi itu di wilayah perkotaan,” katanya.
Menurutnya juga, meski kegiatan ronda malam atau pos jaga warga sempat menurun, namun keberadaan siskamling masih sangat dibutuhkan. Terlebih, situasi saat ini menuntut kewaspadaan kolektif agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
“Namanya instruksi sudah kami sampaikan. Siskamling harus kembali digiatkan. Walaupun ada yang agak redup, tetap harus ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan lingkungan. Tanpa partisipasi aktif warga, upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas daerah tidak akan berjalan maksimal.
“Karena itu, saya berharap forum-forum masyarakat dan perangkat kampung maupun kelurahan bisa menggerakkan warganya untuk kembali aktif menjaga lingkungan melalui siskamling,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto