TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau resmi menuntaskan proses perekrutan untuk program Pejuang SIGAP Sejahtera tahun ini.
Sebanyak 45 kampung ditetapkan sebagai penerima pendampingan dalam program yang difokuskan pada peningkatan kemandirian dan penguatan ekonomi desa.
Dalam kesempatannya, Kepala DPMK Berau, Tentram Rahayu, mengungkapkan bahwa pola pendampingan tahun ini berbeda dari sebelumnya.
Jika sebelumnya bersifat umum, kini program dibuat lebih tematik, menyesuaikan potensi unggulan yang dimiliki masing-masing kampung.
“Pendampingan tidak lagi bersifat umum, tetapi spesifik sesuai potensi desa. Fokusnya ada pada pengembangan pariwisata, perhutanan sosial, ekonomi, hingga penguatan BUMDes,” ungkapnya.
Tentram menuturkan, untuk kampung di wilayah Kecamatan Kelay dan Segah, pendampingan juga mencakup tata kelola pemerintahan.
Sementara kampung lain kata dia, diarahkan lebih pada pengembangan ekonomi dan optimalisasi unit usaha BUMDes sebagai bagian dari transformasi ekonomi desa.
“Kami ingin membantu kampung agar lebih mandiri, tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan, tetapi juga mengembangkan potensi lain seperti pariwisata, perhutanan sosial, hingga produk lokal yang bisa menjadi unggulan daerah,” ujarnya.
Kendati demikian, program SIGAP Sejahtera ini juga melibatkan kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta dukungan lembaga swadaya masyarakat (NGO).
Menurut Tentram, kerja sama ini sangat penting agar pendampingan di lapangan bisa lebih maksimal.
“SIGAP ini tidak berjalan sendiri, tapi berkolaborasi dengan OPD lain. Dukungan NGO juga sangat berperan dalam menguatkan kegiatan pendampingan di masyarakat,” ucapnya.
Status pendamping SIGAP, lanjutnya, tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tahun ini, DPMK juga menyiapkan skema pembiayaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung keberlanjutan program. Masa kontrak pendamping berlangsung antara 8 hingga 10 bulan, dengan evaluasi menyesuaikan ketersediaan anggaran.
Tentram berharap para pendamping yang baru direkrut dapat menjalankan perannya secara maksimal.
“Harapan kami, para pendamping bisa benar-benar membantu kampung dalam mengembangkan potensinya. Dengan begitu, kemandirian desa bisa terwujud,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto