TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan menggerakkan kembali program Satu Pohon Satu Kehidupan. Program tersebut diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengembalikan fungsi hutan di Kabupaten Berau yang kini semakin berkurang.
Menurutnya, hutan Berau merupakan aset berharga yang bukan hanya menjadi sumber kehidupan masyarakat lokal, tetapi juga penopang ekosistem global. Gerakan menanam satu pohon satu kehidupan harus terus dilaksanakan untuk mengembalikan hutan di Kabupaten Berau yang semakin berkurang.
“Tidak ada kata terlambat bagi kita untuk melakukan hal tersebut untuk generasi ke depan,” ujar Sri Juniarsih, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan, Berau memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari hutan, laut, sungai, hingga udara yang bersih. Namun, ancaman serius seperti perubahan iklim dan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Kita sadari bersama, Kabupaten Berau adalah daerah dengan kekayaan alam luar biasa. Hutan, laut, sungai, dan udara yang kita miliki adalah anugerah tak ternilai dari Yang Maha Kuasa. Tapi di sisi lain, kita menghadapi tantangan nyata berupa dampak perubahan iklim,” jelasnya.
Bupati juga menegaskan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak generasi muda, pelaku usaha, hingga komunitas lokal untuk ikut ambil bagian dalam aksi penghijauan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu memastikan pembangunan yang kita lakukan hari ini tidak merampas hak generasi mendatang untuk menikmati alam yang lestari,” tegasnya.
Gerakan menanam pohon, menurut Sri Juniarsih, tidak hanya sekadar simbol, tetapi harus menjadi budaya yang terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap setiap kegiatan pembangunan, baik skala kecil maupun besar, selalu memperhatikan aspek lingkungan.
“Pemerintah daerah akan mendukung inisiatif yang sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan. Saya percaya, jika kita bersinergi, Berau akan menjadi daerah yang maju sekaligus ramah lingkungan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya edukasi kepada masyarakat agar kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan semakin tumbuh. Menanam pohon itu sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Pohon memberi kita oksigen, menahan erosi, hingga menjaga kualitas air.
“Itulah sebabnya gerakan ini tidak boleh berhenti hanya di seremonial, tetapi harus terus berlanjut,” kuncinya.
Dengan dorongan pemerintah dan partisipasi masyarakat, gerakan Satu Pohon Satu Kehidupan diharapkan mampu menjadi solusi konkret untuk menjaga keseimbangan alam di Bumi Batiwakkal. (ADV)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto





